DATA yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, kondisi curah hujan pada bulan Februari di Batam dalam beberapa tahun terakhir menjadi yang terendah. Untuk bulan Februari 2020 ini sendiri, intensitas curah hujan di Batam diprediksi berada di angka antara 50 sampai 150 mm/bulan saja.
Sementara kondisi curah hujan tertinggi terjadi di bulan Desember dengan intensitas di atas 300 mm/bulan. Sedangkan di bulan lainnya, curah hujan di Batam rata-rata berada di angka di atas 150 dan di bawah 200 mm/bulan.
Kepala Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam I Wayan Mustika menuturkan, Februari jadi bulan terendah karena dipengaruhi oleh angin kencang. Sehingga uap air terbawa angin dan kondisi panas terjadi di Kepri.
“Kita berharap, maret atau akhir Februari angin Utara melemah sehingga curah hujan bisa kembali ada,” kata Wayan saat ditemui di Gedung Marketing BP Batam, Batam Centre, Batam pada Jumat (7/2).
Wayan melanjutkan, Kota Batam dan beberapa daerah lain di Kepri, memiliki kekhasan dibanding daerah lain di Indonesia. Kondisi curah hujan yang berada di angka di atas 150 dan di bawah 200 mm/detik, membuatnya tidak memiliki musim. Hujan akan terus ada, namun intensitasnya yang mengalami fluktuatif.
Atas kondisi tersebut, Wayan mengajak masyarakat untuk menjaga konsumsi air agar lebih efisien lagi. Curah hujan yang rendah ini, sangat berpengaruh pada ketersediaan air semua waduk di Batam yang mengandalkan curah hujan.
*(bob/GoWestId)