DINAS Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kot Batam menyalurkan dana bergulir senilai Rp2,07 miliar kepada 19 pelaku usaha mikro dan satu koperasi hingga Juli 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui bantuan finansial bagi pelaku usaha.
Kepala Diskum Batam, Salim, menjelaskan bahwa dana tersebut dialokasikan untuk mendukung pengembangan usaha masyarakat. Dengan skema pinjaman yang bervariasi, pelaku usaha mikro bisa mendapatkan hingga Rp150 juta, sedangkan koperasi berhak atas pinjaman maksimal Rp300 juta.
“Tenor pinjaman bisa mencapai lima tahun dengan bunga tetap 4 persen per tahun. Saat ini, ada tiga pengajuan yang sedang diproses dengan total pinjaman sekitar Rp310 juta,” sebut Salim.
Sektor-sektor yang mendapatkan pembiayaan tersebut mayoritas berasal dari barang dan jasa, seperti pangkalan gas, sembako, dan laundry. Salim menambahkan, Diskum tidak akan menolak pengajuan yang memenuhi syarat administrasi, dan saat ini belum ada pengajuan yang ditolak, hanya perlu dilengkapi.
Selain itu, Diskum Batam juga menggandeng Bank BTN untuk menyalurkan pinjaman khusus usaha mikro sebesar Rp20 juta. Program ini sudah dimulai sejak akhir Juni dan menawarkan tenor selama dua tahun dengan subsidi bunga dari pemerintah.
“Pemerintah Kota Batam mengalokasikan Rp3,6 miliar untuk membayar premi bunga 6 persen. Jadi, pelaku usaha hanya perlu mengembalikan Rp20 juta tanpa bunga dan agunan,” jelas Salim.
Hingga akhir Juni 2025, tercatat 575 pelaku usaha telah mengajukan pinjaman ke BTN, dengan 18 di antaranya telah lolos verifikasi. Proses untuk pengajuan bulan Juli masih dalam pemeriksaan.
Salim mendorong pelaku usaha mikro dan kecil untuk memanfaatkan program ini.
“Kami siap mendukung dengan dana Rp3 miliar untuk membiayai premi pinjaman. Ada sepuluh kategori usaha yang diprioritaskan, seperti kuliner, industri rumah tangga, dan kerajinan,” tutupnya.
(sus)