HOTEL Doulos Phos adalah hotel yang terbuat dari sebuah kapal pesiar tertua di dunia yang masih ada hingga kini. Hotel ini menempati lahan seluas 1,4 hektar di dekat Terminal Ferry Bandar Bentan Telani di kawasan Lagoi, Pulau Bintan, Provinsi Kepri.
Semula, Doulos Phos merupakan kapal yang aktif berlayar di lautan. Pengalaman berlayarnya mengarungi samudra tidak diragukan lagi.
Ia bahkan tercantum dalam Guinness Book of Records sebagai “Kapal Penumpang Samudra Aktif Tertua di Dunia.”
Eric Saw, seorang warga negara Singapura menyulap kapal pesiar tua itu menjadi sebuah hotel mewah beberapa tahun lalu. Kepada tim GoWest Indonesia, ia bercerita panjang lebar tentang kapal itu.
Kami merangkumnya dalam Ngobrol EveryWhere episode ini, “Doulos Phos 1914 ; Riwayat Kapal Pesiar Tua Yang Jadi Hotel Mewah”.
Sejarah Doulos Phos
Dibangun pada 1914 di Amerika Serikat – hanya dua tahun setelah Titanic – ia kemudian berlayar dalam waktu yang lama hingga usia yang sangat matang, yakni 95 tahun. Karenanya, ia mempunyai julukan sebagai The Grand Old Lady of the Seas atau “Wanita Tua Agung di Lautan.”

Doulos Phos yang mempunyai panjang 125 meter dan lebar lambung 16 meter ini, Selama 32 tahun terakhir masa pelayarannya, ia berfungsi sebagai toko buku terapung yang membawa berbagai ilmu pengetahuan, bantuan dan juga harapan ke seluruh dunia hingga berdampak pada jutaan orang yang mengenalinya. Kapal ini dikelola oleh badan amal Jerman Gute Bücher für Alle yang berarti “Buku Bagus untuk Semua”.
Dalam sejarah pelayarannya ini, Doulos Phos telah disambut di 108 negara mulai dari Argentina di Amerika Selatan hingga Madagaskar di Afrika. Dari kota metropolitan seperti Hongkong dan Tokyo sampai ke pulau-pulau di Filipina.
Sebelum bernama Doulos Phos, ia dikenal sebagai SS Medina, SS Roma, MS Franca C dan MV Doulos. Hingga pada Desember 2009, ia harus pensiun dan mengakhiri karier berlayarnya sebagai kapal aktif tertua di dunia pada saat sedang bersandar di Pelabuhan Harbourfront Singapura.
(dha)