PERNAHKAH anda bayangkan atau bermimpi tidur dikamar sekelas kamar kapal pesiar super mewah? Jika anda ingin mewujudkan mimpi itu, selayaknya anda bisa mencobanya di Doulos Phos The Ship Hotel.
Doulos Phos The Ship Hotel adalah sebuah hotel terbaru di kawasan wisata Bintan Resort Lagoi, di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Awak GoWest Indonesia, pada Kamis (12/5) kemarin berkesempatan untuk melihat langsung hotel yang dibuat dari bekas Kapal Pesiar dengan nama yang sama, MV Doulos, sebuah kapal pesiar type besar buatan tahun 1914 disebuah galangan kapal Northrop Gumman Newport News, di Amerika tersebut.

Kepada awak media ini, Eric Saw, sang pemilik hotel bercerita panjang seputar hotel tersebut mulai dari ide awal, proses pemindahan kapal dari Singapura ke Lagoi, hingga berdirinya hotel yang akan menjadi ikon terbaru property wisata diwilayah Kabupaten Bintan, Kepri.
“Awal mulanya, saya semacam mendapat ilham atau perintah dari Tuhan untuk berbuat sesuatu bagi orang banyak. Perintah itu tidak hanya sekali atau dua kali yang pada akhirnya mendorong saya untuk membikin sebuah usaha. Hasil tabungan saya selama 30 tahun itulah saya jadikan modal awal untuk memulai usaha ini” kata Eric Saw saat memulai ceritanya.
Eric menjelaskan pilihan usahanya ke dunia pariwisata (perhotelan) setelah mendapatkan informasi bahwa kapal pesiar MV Doulos memasuki masa istirahat setelah berlayar hampir 95 tahun dari tahun 1914 hingga 2009.
Dengan modal yang dimilikinya, pria 77 tahun yang juga Direktur dan Kepala Eksekutif BizNaz Resources International Pte Ltd di Singapura ini, berhasil menjadi pemilik kapal pesiar yang tercatat memegang rekor sebagai kapal penumpang pelayaran laut aktif tertua di dunia tersebut.
“Saat itu tahun 2009 saya dapat kabar MV Doulos sudah tak berlayar lagi dan akan dijual oleh pemilik lamanya. Setelah saya konsultasi dengan beberapa teman dan ada yang menyarankan agar dibeli dan dijadikan hotel, saya jadi tertarik. Sekitar tahun 2010-an baru saya beli kapal itu” tambah Eric.

Awalnya Eric akan menempatkan bisnis hotelnya itu di Singapura, namun menurutnya mengingat berbelit dan ribetnya aturan di negara tersebut, akhirnya dipilih kawasan Lagoi, kabupaten Bintan untuk menempatkan usahanya tersebut.
Pilihan ke daerah Lagoi juga atas saran dan persetujuan dari pihak managemen PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) selaku pihak pengelola kawasan wisata Bintan Resort Lagoi.
“Awalnya saya mau buka di Singapura. Tapi karena aturan di sana berbelit-belit, saya putuskan ke sini (Lagoi). Saya konsultasikan dulu ke pak Frans Gunara dari pihak BRC. Akhirnya mereka tertarik dengan rencana saya” tutur Eric.
Menurutnya, setelah beberapa kali melakukan survey dan study kelayakan tempat, kapal MV Doulos yang memiliki panjang 130 m tersebut akhirnya dibawa ke wilayah Lagoi.
Dengan menggunakan kapal jenis Tugboat, MV Doulos yang memiliki bobot 6.818 GrT ini ditarik dari perairan Singapura ke perairan Lagoi, dan ditambatkan di pelabuhan international Bandar Bentan Telani (BBT), Bintan.

Eric menjelaskan proses penarikan kapal dari Singapura ke Lagoi tidak sampai hitungan hari. Menurutnya, yang lama adalah saat proses penarikan kapal dari perairan ke daratan.
Dibutuhkan waktu hampir 2 bulan (7 minggu), untuk bisa menarik kapal ukuran raksasa tersebut agar bisa bisa pindah ke daratan yang sebelumnya sudah dilakukan proses reklamasi dan pematangan lokasi.
“Dari Singapura ke Lagoi tak sampai satu hari, cuma 8 jam aja. Yang lama itu menarik dari air ke darat, sampai tujuh minggu, luarbiasa pekerjaanya” jelas Eric.
Operasional Doulos Phos The Ship Hotel
PADA tahun 2019 lalu sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Doulos Phos The Ship Hotel resmi beroperasi.
Hotel eksklusif ini juga mendapat sebutan sebagai hotel terapung yang pertama di Indonesia. Dalam kesempatan kunjungan kerjanya ke Bintan beberapa waktu yang lalu, Menparekraf Sandiaga Uno, juga sudah menyambanginya.
Sayangnya saat hotel ini baru beroperasi dua bulan, badai Covid-19 melanda dunia khususny wilayah Indonesia bisnis hotel inipun terkena imbasnya dan mengakibatkan ditutup sementara operasional hotelnya.
“Waah kacaulaah. Kita baru saja operasi dua bulan, datang Covid-19. Terpaksalah kami tutup dulu sementara hotelnya” ungkap Eric, seraya mengingat kembali kejadian diawal masa pandemi Covid-19 dua tahun lalu.
Bermalam di tengah fasilitas dan layanan kapal pesiar yang serba lengkap tentu saja menjadi sajian utama dari hotel kelas kapal pesiar ini.

Namun, kapal pesiar ini tidak berlayar ke mana-mana, melainkan ditambatkan di perairan kawasan wisata eksklusif Lagoi.
Ada lima tipe Cabin (room/ kamar) yang bisa dipilih di sini, mulai dari Deluxe sampai Master Mariner Suite.
Interior di tiap cabin nya kental dengan nuansa kayu kecoklatan dan semburan biru pada perabotannya. Fasilitas di dalamnya juga sudah selengkap kamar hotel di darat.
Luas kamar tipe Master Mariner Suite terbilang lebih besar dan fasilitasnya juga lebih lengkap.
Selain berleha-leha di cabin, tamu juga bisa menikmati beragam fasilitas bersama di setiap sudut kapal pesiar, mulai dari restoran, kolam renang, bar, sampai tempat spa. Berfoto ala Jack dan Rose layaknya di film Titanic tentu saja bisa.

Memasuki masa pasca pandemi Covid-19 seiring dengan mulai melandainya kasus Covid-19 saat ini, management Doulos Phos The Ship Hotel juga tengah disibukan menyambut para tamu yang akan berkunjung.
Salah seorang staf Doulos Phos, Jhon, menyampaikan saat ini pihaknya baru menerima tamu untuk paket weekend mulai hari Jum’at sampai dengan hari Minggu.

“Per tanggal 1 April bulan lalu, kita sudah mulai beroperasi kembali. Tapi kami batasi dulu, sementara ini kami menerima tamu weekend saja hari Jum’at sampai Minggu” jelas Jhon.
Cabin (kamar) yang tersediapun belum seluruhnya ditawarkan kepada calon konsumen.
“Belum semunya kami buka, baru 90 cabin aja yang kami tawarkan (jual)” tambah Jhon.
Di akhir obrolan kami, Eric Saw sangat beharap kondisi perekonomian secara umum bisa pulih kembali seperti semula.
Selain agar bisa terus mengoperasionalkan usaha perhotelannya, Eric juga berharap mimpi dia untuk bisa berbagi dengan banyak orang dengan berbagai kegiatan sosial, akan segera terwujud.
“Saya berharap cepat pulih dan normal kembali. Kalau ekonomi berjalan, pariwisata ramai lagi, hotel-hotel sudah ramai lagi. Kita punya niat untuk bisa berbagi melalui charity kepada orang banyak khususnya untuk warga sekitar kita, bisa terwujud” pungkas Eric.
*(zhr/GoWestId)