DINAS Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DPK2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membagikan bibit cabai gratis untuk masyarakat. Pembagian bibit cabai ini sebagai upaya menekan laju inflasi bahan pangan pokok dengan menggalakkan gerakan menanam di rumah (urban farming).
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Tanjungpinang, Jumat (2/12/2022), menyebutkan sebanyak 30 ribu bibit cabai telah disalurkan DPK2KH di dua lokasi terpisah di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Untuk Kabupaten Bintan berlokasi di Kantor UPTD BPPSP-TPHP Provinsi Kepri di Jalan Raya Tembeling, sementara di Kota Tanjungpinang berlokasi di Jalan Jatayu RT O3 RW 10 Kelurahan Batu 9.
Ansar mengatakan gerakan menanam dari rumah atau urban farming merupakan solusi jangka pendek dan berkelanjutan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat. Dengan menanam dari rumah, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok untuk rumah mereka sendiri dan terhindar dari beban berat apabila terjadi inflasi bahan pokok.
“Saya kira program urban farming ini memang harus kita maksimalkan, bahan pangan seperti cabai itu sulit dicari substitusinya. Sehingga jika sudah menanam misalnya cabai dari rumah, mereka bisa terpenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dari perkarangan rumah,” ujar Ansar.
Dalam berbagai kesempatan pun Gubernur Ansar kerap memberikan bibit cabai gratis untuk kelompok tani. Bank Indonesia perwakilan Kepri juga terus melakukan penggalakan bagi masyarakat untuk menanam dari rumah.
Sementara itu, Kepala Dinas PK2KH Provinsi Kepri, Dr. Rika Azmi, mengatakan sejak dilakukan program pembagian bibit cabai dari Senin (28/11/2022), hanya dalam lima hari sebanyak 30 ribu bibit cabai telah ludes diserbu masyarakat.
“Alhamdulillah ternyata animo masyarakat untuk menanam dari rumah sangat tinggi, kita cek sudah habis stok bibit cabai kita. Memang kita utamakan untuk masyarakat umum yang diberikan bantuan bibit cabai,” ujar Rika di Tanjungpinang, Jumat (2/12/2022).
Rika menjelaskan masyarakat dapat mengambil bibit cabai dengan membawa syarat yaitu fotokopi KK dan KTP. Sebelum mengambil bibit cabai, masyarakat terlebih dahulu melakukan wawancara soal luas perkarangan. Jumlah bibit cabai yang diberikan akan bergantung dengan luas lahan atau perkarangan rumah yang dimiliki.
“Biasanya untuk satu KK dan KTP kita berikan 20 sampai 50 bibit. Untuk itu kita wawancara dulu masyarakat, supaya tahu luas perkarangan mereka,” jelasnya.
Tidak hanya sekedar membagikan bibit cabai, DPK2KH juga memberikan penyuluhan dan layanan konsultasi bagi masyarakat yang sudah menanam cabai di rumah. Hal itu agar masyarakat bisa mendapatkan cara yang tepat merawat tanaman cabe sehingga bisa menghasilkan cabai yang berkualitas.
Masyarakat bisa menghubungi layanan hotline yang disediakan DPK2KH melalui Karmadi, S.ST dengan nomor WA: 085264622727, dan Jonri Suhendra Sitompul, SP dengan nomor WA: 08117019293.
Diharapkan melalui program pembagian bibit cabai ini masyarakat bisa benar-benar memiliki ketahanan pangan dari rumah dan terus mampu mengkonsumsi bahan pangan yang bergizi dan menyehatkan.
(*)