Hubungi kami di

Parlementaria

DPRD Batam Apresiasi Tradisi Sambut Puasa Megengan di Bengkong Kartini

Terbit

|

Tradisi Megengan warga Bengkong Kartini dalam menyambut bulan suci Ramadhan. F. dok DPRD Batam

MENYAMBUT Bulan Suci Ramadhan 1444 H, warga RT02/RW012 Bengkong Kartini, Kelurahan Tanjung Buntung, Batam memiliki tradisi unik tahunan, yakni Megengan pengajian dan doa arwah.

Megengan merupakan tradisi menyambut bulan puasa, yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur. Tradisi ini telah berlangsung bertahun-tahun secara turun-temurun.

Megengan berasal dari kata megeng yang berarti menahan. Dengan demikian, makna megengan adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lainnya.

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto turut menghadiri acara tersebut, yang digelar Sabtu (11/3/2023) malam.

Pria yang akrab disapa Cak Nur ini pun menjelaskan bahwa setiap daerah di Indonesia, tentunya memiliki tradisi yang berbeda dalam menyambut bulan Ramadan. Sementara di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga menggelar hal yang sama

BACA JUGA :  Tim Sepak Takraw Batam Raih Emas di Popda Kepri di Bintan

Namun demikian, setiap daerah memiliki cara yang masing-masing berbeda dalam melangsungkan Megengan. Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Batam di Bengkong yang menggelar Megengan.

“Di setiap daerah, tradisi menyambut Ramadhan ini berbeda-beda, sesuai adat istiadat setempat. Di Semarang ada Dugderan, di Kudus namanya Dandhangan, di Demak dan di Batam biasanya disebut dengan Megengan. Untuk itu, Kita harus nguri-uri budaya adiluhung ini,” terangnya.

BACA JUGA :  Canangkan BIAN 2022, Menkes Budi Tinjau Imunisasi di Tanjung Pinang

Cak Nur juga menambahkan Megengan merupakan alkuturasi atau gabungan dua budaya, yaitu budaya Jawa dan budaya Islam. Hal tersebut dilakukan oleh Walisongso saat menyebarkan ajaran Islam di Jawa.

Tujuannya agar Islam dapat diterima oleh masyarakat. Pada masa tersebut, di Jawa terdapat budaya menghantarkan sesajen. Kemudian, para wali mengganti kegiatan tersebut dengan mengantarkan makanan.

Megengan, biasanya digelar pada minggu terakhir bulan Sya’ban yang terletak di antara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadan.

“Megengan juga dilakukan sebagai wujud rasa syukur karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadan,” tegasnya (leo).

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]