KENAIKAN tarif listrik PT PLN Batam menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam. Mereka juga akan menyurati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk meminta informasi lebih lanjut.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar pada Jumat (12/07/2024) lalu, DPRD Batam telah memanggil pihak PLN untuk memberikan penjelasan terkait kebijakan tersebut.
Hadir dalam RDPU tersebut Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, didampingi Wakil Ketua III, Ahmad Surya, serta sejumlah anggota dewan lainnya. Pihak PLN juga turut hadir untuk memberikan penjelasan mengenai dasar dan pertimbangan kenaikan tarif listrik.
Nuryanto mengungkapkan bahwa DPRD sebagai wakil rakyat merasa perlu untuk meminta klarifikasi terkait kenaikan tarif listrik ini. Ia mempertanyakan dasar pertimbangan kenaikan dan dampak yang akan terjadi jika tarif tidak dinaikkan.
“Kami meminta penjelasan yang detail mengenai alasan kenaikan tarif listrik ini. Kami juga ingin mengetahui dampaknya jika tarif tidak dinaikkan,” tegas Nuryanto.
Menurut penjelasan pihak PLN, kenaikan tarif listrik ini didorong oleh peningkatan harga komponen produksi primer seperti gas dan batu bara, serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLN mengklaim bahwa jika tarif tidak dinaikkan, maka akan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan dan berpotensi mengganggu kualitas layanan.
“Pihak PLN menjelaskan bahwa kenaikan harga komponen produksi dan fluktuasi kurs telah menekan profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, kenaikan tarif dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan bisnis,” ujar Nuryanto.
Meskipun demikian, DPRD Batam tetap akan menyurati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk meminta informasi lebih lanjut terkait dasar kenaikan tarif listrik. Selain itu, DPRD juga meminta PLN untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka lebih memahami alasan di balik kenaikan tarif tersebut.
“Kami akan terus mengawal masalah ini dan memastikan bahwa kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas,” pungkas Nuryanto.
(dha)