DUA bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah warga Batam di Kavling Pelopor, Sei Lekop, Sagulung, Batam. Menurut pengelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Batam menyebut kedua bunga itu masuk jenis Amorphophallus paeoniifolius atau Suweg.
Suweg atau Amorphophallus paeoniifolius adalah tanaman anggota genus Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa. Bunga bangkai ini biasanya tumbuh di daerah tropis dan sering dijumpai di kawasan Asia Tenggara.
“Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah warga itu jenis Amorphophallus paeoniifolius,” kata Kepala Seksi BKSDA wilayah II Batam, Desty Sitompul dikutip GoWest.ID dari Detikcom, Selasa (4/6/2024).
Desty menyebut dari data pihaknya, 2 bunga bangkai itu pertama kali ditemukan di wilayah Batam. Ia menyebut bahwa tanaman tersebut masuk katagori dilindungi.
“Kita selama ini belum pernah ketemu atau dapat data keberadaan jenis bunga bangkai tersebut. Termasuk katagori yang dilindungi,” ujarnya.
Desti menyebut, pihaknya akan menerjunkan tim ke lokasi tumbuhnya bunga bangkai tersebut. Hal itu untuk mengecek langsung bunga tersebut.
“Kita akan terjunkan tim untuk mengecek segara langsung dan memastikan bunga bangkai tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dua bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah warga Kavling Pelopor, Sei Lekop, Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kemunculan bunga bangkai tersebut mencuri perhatian warga sekitar dan sempat viral di media sosial.
Dua bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan warga itu kini telah layu dan mati. Kedua bunga bangkai tersebut mekar dengan jarak lima hari. Kedua bunga itu tumbuh berjarak sekitar 5 meter.
Tutik pemilik rumah, mengatakan bahwa bunga-bunga tersebut mulai tumbuh dua minggu lalu. Ia tak mengira bunga yang tumbuh di pekarangannya itu adalah bunga bangkai.
“Sempat jadi tontonan warga sama anak-anak. Sekitar dua minggu ini keluarnya bunga itu. Awal mulanya tumbuh sendiri, saya pun enggak tahu dari mana,” kata Tutik pada Senin (3/6/2024).
Tutik menjelaskan bahwa bunga bangkai itu pertama kali tumbuh di lingkungan perumahannya. Bunga tersebut juga sempat mengeluarkan bau bangkai yang tidak terlalu kuat.
“Ini yang pertama kali. Ada dua pohon bunga. Satu depan rumah, satu lagi di seberang jalan dari rumah. Tumbuh duluan yang dekat depan rumah, kira-kira lima hari baru bunga yang di seberang tumbuh. Ada mengeluarkan bau bangkai tapi tak terlalu kuat,” ujarnya.
Kedua bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah warga tersebut memiliki tinggi sekitar 40 centimeter dengan warna merah hati. Menurut Tutik, bunga tersebut tumbuh selama sekitar tiga minggu kemudian layu.
“Sekitar 40 cm tingginya. Tumbuhnya sekitar satu minggu tumbuh bagusnya, kalau total sekitar tiga minggu tumbuhnya,” ujarnya.
(dha)