Berita
Dua Siswi Ini Temukan Obat Kanker Dari Buah Kebiul

BUAH kebiul merupakan buah dari tanaman rambat yang tumbuh liar. Buah ini banyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan. Melalui penelitian dua orang siswi di sana, buah kebiul kini bisa dimanfaatkan sebagai obat kanker.
Selain dapat mencegah pertumbuhan kanker, buah ini juga dapat mengobati penyakit lain seperti malaria, kencing manis, asam urat, dan batu ginjal.
Berawal dari rasa prihatin terhadap mahalnya harga obat, membuat dua siswi asal SMAN 2 Bengkulu Selatan ini mencari obat alternatif murah yang dapat mencegah pertumbuhan kanker.
Nur Bela Turcica dan Zahira Amalia adalah dua remaja yang berhasil meneliti buah kebiul dapat menjadi obat alternatif pencegah kanker. Sebelum melakukan penelitian mereka bertanya dan mendapat informasi dari warga setempat bahwa ada buah yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit.

Foto: Dok. Pribadi
Nur Bella Turcica Anibah dan Zahira Amaalia via CNN Indonesia
Penemuan mereka berlanjut menjadi sebuah penelitian yang akan mereka lombakan dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dengan tema bebas, yang digelar LIPI Jakarta 25-28 September lalu.
Biji buah kebiul selama ini memang dipercaya masyarakat dapat mengobati berbagai penyakit seperti malaria, kencing manis, asam urat, batu ginjal, dan tentunya obat kanker.
Penelitian yang dilakukan dua siswi itu adalah yang pertama menguji biji kebiul sebagai obat penghambat sel kanker. Setelah melalui uji fitokimia diketahui bahwa ekstrak etanol dari biji kebiul ini mengandung senyawa flavonoid,saponin, dan triterpenoid.
Di laman CNN Indonesia disebut, pada uji sitotoksisitas pada ekstrak biji kebiul yang dilakukan dua siswi ini, ditemukan bahwa ekstrak ini memiliki daya hambat pertumbuhan sel kanker payudara sebesar 7 persen.
Karena ini baru penelitian pertama, jadi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui berapa banyak dosis yang dibutuhkan untuk proses pengobatan pada penderita kanker.
“Kami mendengar kabar ada lomba karya ilmiah remaja (LKIR) yang digelar LIPI Jakarta 25-28 September 2016 lalu. Kemudian dengan dorongan orang tua, kami membuat proposal karya ilmiah tentang pencegahan penyakit kanker payudara menggunakan buah kebiul,” ujar Nur Bella Turcica, dikutip dari laman BENGKULU EKSPRESS, Jumat (21/10).
Nur Bella yang merupakan anak sulung dari pasangan Bakarman (tenaga kesehatan) dan Zurnia (bidan desa) serta Zahira Amaalia, putri Danus Suryawan (PNS Pemda Kaur) dan dr Magdalena (dokter di Rumah Sakit Umum daerah Hasanuddin Damrah (RSUDHD) ini akhirnya membuat proposal penelitian yang diajukan ke LIPI.
“Selama ini sering mendengar kebiul bisa mengobati penyakit, namun belum ada kepastian apakah bisa mengobati penyakit kanker. Ditambah lagi, kami ikut prihatin dengan kondisi warga miskin yang kesulitan untuk berobat lantaran terkendala biaya, sehingga kami mencoba meneliti kebiul ini.
Kami berharap bisa menjadi obat penyakit payudara yang murah bagi warga miskin yang mengidapnya,” lanjut siswi yang akrab disapa Cica tersebut.
Menurut Zahira Amalia atau akrab disapa Dinda, dari hasil penelitian dengan uji fitokimia diketahui bahwa ekstrak etanol dari biji kebiul ini mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan triterpenoid.
Setelah itu, dilakukan uji coba pada sel kanker MCF 7 ternyata mampu mencegah pertumbuhan kanker payudara sebesar 7 persen. Namun demikian, sambung keduanya itu baru sebatas uji coba awal, kedepan keduanya bersama mentor dari LIPI akan melakukan uji coba secara mendalam.
“Kami sangat mengharapkan dukungan Pemda BS, sehingga uji coba secara mendalam nanti bisa kami lakukan, dan pada akhirnya biji kebiul ini bisa benar-benar dimanfaatkan bagi pengobatan penderita kanker payudara,” harap keduanya. ***