PULUHAN orang dari unsur pelaku pariwisata di Kepulauan Riau menggelar pawai keprihatinan pada senin (11/02). Pawai yang digelar di pintu utara alun-alun Engku Putri hingga depan gedung DPRD kota Batam itu, merupakan bentuk protes atas kebijakan tingginya harga tiket pesawat dan ketentuan bagasi berbayar yang diterapkan oleh beberapa maskapai.
Insan pariwisata di provinsi Kepulauan Riau menggelar aksi pawai keprihatinan pariwisata dengan mengusung hastag #batamuntukindonesia. Aksi yang digelar mulai dari pintu utara Aalun-alun Engku Putri Batam Centre hingga depan gedung DPRD Batam ini, diikuti oleh puluhan massa dari 12 aliansi pariwisata yang ada di Kepulauan Riau.
Dalam aksi yang dilandasi oleh naiknya harga tiket maskapai dan bagasi berbayar ini, para peserta mengenakan baju pawai dan kelengkapan lain seperti alat music, spanduk bertuliskan pawai keprihatinan pariwisata #daribatamuntukindonesia”, koper bertuliskan bagasi 7kg dan ungkapan-ungkapan lain untuk mengekspresikan dampak kebijakan tersebut.
Sepanjang jalan, para peserta meneriakan yel-yel dari Batam untuk Indonesia, menari dengan diiringi musik gendang serta orasi yang disampaikan oleh orator dari atas mobil komando. Dalam aksi ini, ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia atau ASPPI Kepri Irwandi Azwar meminta kepada pemerintah untuk dapat mengintervensi kebijakan bagasi berbayar dan tingginya harga tiket maskapai tersebut
Kenaikan harga tiket maskapai dan bagasi berbayar ini memberikan dampak negatif bagi sektor pariwisata. Seperti tingkat hunian hotel, pedagang oleh-oleh hingga pelaku travel agen di Kepri.
Tanggapan DPRD Batam
MENANGGAPI aksi pawai keprihatinan insan pariwisata terkait kebijakan bagasi berbayar dan naiknya harga tiket pesawat yang digelar senin (11/02), pihak DPRD kota Batam bersedia menyalurkan aspirasi tersebut ke pusat.
Aksi pawai keprihatinan yang digelar insan pariwisata kepri langsung mendapat sambutan positif dari pihak DPRD Batam. Usai membacakan beberapa butir petisi yang intinya menolak kebijakan kenaikan tarif maskapai dan bagasi berbayar serta meminta pemerintah melakukan intervensi terhadap kebijakan tersebut demi kemajuan industri pariwisata, perwakilan massa digiring ke ruang rapat komisi II DPRD Batam untuk didengar aspirasinya.
Perwakilan dari insan pariwisata disambut oleh Ketua DPRD Batam Nuryanto, Ketua Komisi II Edward Brando dan anggota komisi II Uba Ingan Sigalingging. Mereka mengaku sangat mendukung aksi yang dilakukan oleh insan pariwista tersebut. Menurut Ketua DPRD kota Batam Nuryanto, pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi insan pariwisata ini ke pemerintah pusat melalui surat rekomendasi ke gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun. Surat rekomedasi tersebut akan ia sampaikan paling lambat sehari setelah pertemuan ini.
Kebijakan terkait bagasi berbayar dan keaikan tiket maskapai penerbangan ini merupakan keprihatinan bersama. Bukan hanya di Kepri, tapi juga Indonesia karena telah memberikan dampak yang buruk bagi dunia pariwisata.
(GoWestID) R