KOTA Batam baru-baru ini disuguhkan pemandangan menakjubkan berupa lingkaran pelangi yang mengelilingi matahari, yang dikenal sebagai fenomena Halo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa keindahan ini merupakan hasil dari pantulan cahaya matahari yang dipengaruhi oleh awan tipis.
Menurut laporan terbaru, fenomena ini masih terlihat di langit Batam dan juga dapat disaksikan di daerah sekitar Tanjungpinang dan Bintan. Banyak warga yang terpesona dan berusaha mengabadikan momen tersebut.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, menjelaskan bahwa fenomena Halo muncul ketika cahaya matahari dipantulkan oleh awan seratus, yaitu awan tipis yang mengandung kelembapan.
“Fenomena ini terlihat jelas saat awan tipis merata di langit,” ujarnya.
Fenomena Halo pertama kali terpantau sekitar pukul 10.19 WIB, dimulai dengan setengah lingkaran yang kemudian berkembang menjadi lebih jelas dengan munculnya setengah lingkaran lainnya. Ramlan menambahkan, kondisi cuaca yang mendukung sangat berperan dalam penampakan fenomena ini.
“Jika awan tebal menutupi, halo tidak akan terlihat jelas,” katanya.
Kejadian ini bukanlah hal yang langka dan dapat berlangsung antara 30 menit hingga dua jam.
“Ini adalah salah satu keindahan langit yang bisa dinikmati warga,” ungkap Ramlan.
Meskipun menarik perhatian, ia menegaskan bahwa fenomena ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, termasuk permukaan air laut.
Fenomena Halo di Batam menjadi pengingat akan keajaiban alam yang sering kali terlewatkan, memberikan momen indah bagi masyarakat untuk menikmati keindahan langit.
(dha/detikcom)