DIBAYANGI kekhawatiran pasokan lantaran para pemimpin Eropa mempertimbangkan larangan impor minyak dari Rusia dampak invasi terhadap Ukraina., membuat harga minyak dunia terus mendaki sejak Selasa (22/3/2022). Kini sudah mendekati US$120 per barel.
Seperti dilansir dari AFP, dua jenis minyak mentah utama, Brent dan West Texas Intermediate (WTI) melonjak karena negara-negara Uni Eropa mempertimbangkan ingin menyusul Amerika Serikat (AS) dan memperlakukan embargo pada impor energi Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent naik lagi 2,8 persen ke posisi US$118,84 per barrel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga turut meningkat2,4 persen menjadi US$114,81 per barel.
Beberapa negara ingin menekan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan lebih banyak sanksi atas invasi militernya ke Ukraina, meskipun negara lain seperti Jerman masih bergantung pada bahan bakar yang diimpor dari Moskow.
Lonjakan harga minyak telah menjadi pendorong utama gejolak di pasar dunia beberapa pekan terakhir karena lonjakan permintaan membuat dibukanya kembali ekonomi tepat ketika pasokan tegang.
Selain itu, lonjakan biaya komoditas utama lainnya, seperti logam dan gandum yang diakibatkan oleh perang membuat inflasiglobal meroket dan menjadi beban bagi bank sentral AS yang sudah berusaha untuk mengurangi kebijakan moneter era pandemi.
“Tampaknya pedagang energi semakin yakin bahwa kekurangan pasokan sudah dekat,” terang Edward Moya dari OANDA.
“Naik rollercoaster minyak tetap menjadi perdagangan geopolitik dan saat ini tampaknya risikonya tumbuh dan itu bisa mendorong harga minyak mentah lebih tinggi,” pungkasnya.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com