PEMERINTAH Kota Tanjungpinang, menghibahkan lahan seluas 12 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kawasan Madong, Kecamatan Tanjungpinang Kota. Sekretaris Daerah Tanjungpinang, Zulhidayat, mengonfirmasi bahwa lahan tersebut adalah aset milik pemko Tanjungpinang.
Zulhidayat menjelaskan bahwa rencana pembangunan Sekolah Rakyat ini telah diajukan kepada pemerintah pusat. Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia juga telah melakukan survei lokasi untuk proyek tersebut.
“Kami berharap pembangunan ini dapat segera terealisasi, terutama untuk membantu masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat ini dianggap sangat penting untuk memberikan akses pendidikan yang layak dan berkualitas bagi warga yang kurang mampu. Zulhidayat menyebutkan bahwa estimasi anggaran untuk pembangunan sekolah ini mencapai Rp200 miliar, yang akan dialokasikan melalui dana APBN. Pemkot Tanjungpinang hanya bertugas menyiapkan lahan.
Sekolah Rakyat yang direncanakan akan terdiri dari 21 ruang kelas, dengan setiap kelas menampung sekitar 30 siswa. Sekolah ini akan menerapkan konsep asrama, melayani siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA.
“Sekolah ini akan dikelola oleh Kementerian Sosial dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas belajar yang memadai,” tambahnya.
Zulhidayat juga menjelaskan bahwa pengadaan tenaga pendidik dan kependidikan akan diakomodasi langsung oleh pemerintah pusat. Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi institusi unggulan, mirip dengan SMA Taruna Nusantara, dengan tujuan mencetak generasi emas dan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas tinggi.
(nes)