ZIARAH kubur adalah amalam dalam agama Islam untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia.
Ternyata ibadah ziarah kubur ini tidak hanya bermanfaat dalam mengingat akan kematian yang pasti dialami seluruh makhluk hidup termasuk manusia.
Ziarah biasanya dilakukan pada hari tertentu termasuk menjelang Ramadhan, menjelang Lebaran 2025, dan setelah sholat Idul Fitri.
Diharapkan umat Islam mendapat pelajaran dari ibadah tersebut yang akan semakin menguatkan keimanannya.
Ziarah kubur apa hikmahnya?
Menukil dari laman Kemenag, yang dikutip dari buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah karya Yazid bin Abdul Qadir ada beberapa hikmah yang bisa diperoleh dari ziarah kubur ini.
Berikut selengkapnya:
- Melembutkan hati
- Mengingatkan akan negeri akhirat
- Menjadi salah satu sarana agar seorang muslim selalu beriman
- Mengingatkan kepada kematian
Waktu terbaik ziarah kubur, jam berapa sebaiknya?
- Ashar pada hari Kamis sampai fajar hari Sabtu
Sulaiman bin Umar bin Muhammad Al-Bujairimi dalam kitab At-Tajrid li Naf’il ‘Abid ala Syarhil Manhaj menyatakan ziarah kubur bisa dilakukan pada waktu Ashar atau sekira jam 3.30, jam 4.00, jam 4.30, atau jam 5.00. Berikut kutipannya:
فائدة: روح الميت لها ارتباط بقبره ولا تفارقه أبدا لكنها أشد ارتباطا به من عصر الخميس إلى شمس السبت، ولذلك اعتاد الناس الزيارة يوم الجمعة وفي عصر الخميس، وأما زيارته صلى الله عليه وسلم لشهداء أحد يوم السبت فلضيق يوم الجمعة عما يطلب فيه من الأعمال مع بعدهم عن المدينة ق ل وبرماوي و ع ش على م ر
“Informasi bahwa roh mayit itu memiliki tambatan pada kuburnya. Ia takkan pernah berpisah selamanya. Tetapi, roh itu lebih erat bertambat pada kubur sejak turun waktu Ashar di hari Kamis hingga fajar menyingsing di hari Sabtu. Karenanya, banyak orang melazimkan ziarah kubur pada hari Jumat dan waktu Ashar di hari Kamis. Sedangkan ziarah Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada di perang Uhud pada hari Sabtu lebih karena sempitnya hari Jumat oleh berbagai amaliyah fadhilah Jumat sementara mereka jauh dari kota Madinah.
Demikian keterangan Qaliyubi, Barmawi, dan Ali Syibromalisi atas M Romli.”
2. Malam hari
Ada hadis Rasulullah SAW yang menyatakan beliau pernah ziarah kubur pada malam hari. Aisyah RA berkata,
“Suatu malam Rasulullah keluar maka aku mengutus Barirah di belakangnya untuk melihat ke mana beliau pergi. Barirah berkata, ‘Rasulullah berjalan ke Baqi al-Gharqad, beliau berhenti di bawah al-Baqi, kemudian mengangkat kedua tangannya, lalu pulang’. Maka Barirah kembali kepadaku. Setelah tiba waktu pagi, aku bertanya kepada beliau: ‘Ya Rasulullah, keluar kemana anda semalam?’ beliau menjawab ‘ Aku telah diutus ke al-Baqi’ untuk mendoakan mereka.'” (HR Ahmad dan an-Nasa’i)
3. Tidak ada waktu khusus
Penjelasan ini didasarkan pada buku karya Abdurrahman Misno BP berjudul “Mari Ziarah Kubur”.
Demikian informasi ziarah kubur apa hikmahnya yang bisa disimak. Ibadah dalam Islam ini bisa mengingatkan kita pada kematian, melembutkan hati, sampai meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. (*)