Hubungi kami di

Dunia

Hina Nabi Muhammad, Politisi India Dikecam Negara-negara Islam, Termasuk Indonesia

Terbit

|

Politikus BPJ yang menghina Nabi Muhammad SAW. Nupur Sharma (kiri) dan Naveen Kumal Jindal. F. Dok. Hidayatullah.com

PARTAI sayap kanan Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India saat ini menghadapi tekanan diplomatik setelah Qatar, Kuwait, Iran, dan sejumlah negara-negara Islam lainnya, setelah pernyataan dua orang kader partai berkuasa itu menghina Nabi Muhammad SAW.

Nupur Sharma, juru bicara nasional BJP (sekarang diskors), membuat pernyataan yang menghina Nabi Muhammad dan istrinya Aisyah dalam sebuah debat di TV. Hal ini kemudian memicu gelombang kecaman baik di dalam maupun luar negeri.

Saat ini, Pemerintah India berupaya memadamkan kemarahan yang bergejolak sebagai buntut kasus tersebut. Demonstrasi terjadi di Mumbai. Para pendemo turun ke jalan memprotes ucapan kontroversial petinggi partai beraliran Hindu nasionalis tersebut.

Menurut laporan Reuters sebanyak 38 orang ditangkap karena kerusuhan di kota utara dan demonstrasi yang terjadi di Mumbai.

Penangkapan demonstran tersebut dilakukan guna meredakan ketegangan agama yang muncul setelah penghinaan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan juru bicara BJP, Nupur Sharma, dan kepala operasi partai tersebut, Delhi Naveen Kumar Jindal.

BACA JUGA :  Tambah 7, Total 62 WNI yang Disekap di Kamboja Berhasil Diselamatkan

Selain dari dalam negeri, kemarahan atas pernyataan dua anggota BJP itu juga berasal dari luar negeri. Beberapa pejabat tinggi India bekerja keras mengelola dampak diplomatik karenabeberapa negara seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, Afghanistan, Pakistan, dan Iran menuntut permintaan maaf.

Selama akhir pekan, diplomat-diplomat India yang ditempatkan di negara-negara Teluk dipanggil oleh pejabat di masing-masing negara untuk memprotes komentar Sharma dan Jindal.

BJP disebut telah mengeluarkan Sharma dari keanggotaan utama serta mendepak Jindal karena kata-kata yang mengusik ketenangan beragama.

Sebelum kasus penghinaan Nabi Muhammad SAW terdapat beberapa isu sentimen anti-Islam, seperti soal makanan hingga busana.

Sikap Perdana Menteri Narendra Modi, yang berasal dari BJP, memilih diam membuat pemerintahan India saat ini dianggap tidak memperhatikan masalah tersebut.

Pemeluk agama Islam di India tergolong minoritas, hanya mencapai 14 persen dari total populasi negara tersebut yang menyentuh angka 1,4 miliar.

BACA JUGA :  53 WNI Disekap di Kamboja Usai Tertipu Perusahaan Investasi Palsu

Kemenlu RI Panggil Dubes India

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia memanggil Duta Besar India di Jakarta, terkait pernyataan dua politisi India yang menghina Nabi Muhammad SAW.

“Ya memanggil [Dubes India],” kata juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, kepada CNNIndonesia.com saat dimintai konfirmasi mengenai pemanggilan duta besar terkait ucapan penistaan agama.

Saat ditanya lebih lanjut soal hasil pertemuan itu atau apakah ada saran dari pemerintah Indonesia, Faizasyah menegaskan sikap Indonesia tertera dalam unggahan di media sosial Twitter.

Pada Senin (6/6), Kemlu RI mengecam tindakan penghinaan yang dilakukan politisi India itu terhadap Nabi.

“Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemlu RI di Twitter pada Senin (6/6) malam.

(*)

sumber: CNN Indonesia.com

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]