Tulisan ini dibuat oleh Rionando Butar Butar, seorang ASN di Pemko Batam mantan Atlit Olahraga Tinju dari Batam, Kepulauan Riau yang saat ini menjabat Sekretaris Pengprov Pertina Kepri. Tulisan dibuat sebagai ungkapan kekaguman dan rasa belasungkawa kepada sosok Alm. Ir. Fitrah Kamaruddin Djafar, seorang mantan pejabat Otorita Batam (BP Batam) yang juga Ketua Umum Pengprov Pertina Kepri, yang meninggal dunia pada Jum’at (18/2) sore. Redaksi GoWest Indonesia menerima tulisan ini untuk dimuat di rubrik Catatan Netizen untuk anda. Berikut tulisannya..
—————————————
SOSOK pribadi seorang bapak, ketua, teman, pimpinan, ah pokoknya lengkap sudah, mulai saya kecil belajar tinju, dibina sampai jadi juara, ketika juara diperhatikan diberikan Bonus, bahkan rumah yang saat ini saya tempati(Kemudian saya jadikan sasana tinju didepan rumah tersebut).
Pekerjaan yang saya jalani saat ini (ASN Pemko Batam) adalah buah manis dari Perjuangan beliau sebagai seorang Pengurus Pertina Batam, Pertina Riau dan Kepri sampai lebih dari 5-6 Periode.
Dari saya belum bertinju, menjadi atlit, sampai sekarang bersama-sama mengurus Tinju Kepri. Suatu kebanggaan bisa mendampingi beliau sebagai Sekretaris di kepengurusan Pengprov Pertina Kepri Periode 2018-2022.
“Kalau saya sudah kamu pilih sama Erzon, maka kamu yang jadi sekretarisnya, kamu bantu menyelesaikan semua administrasinya”.
Itu bahasa beliau (almarhum) yang paling saya ingat, meski pada saat itu beliau sudah purna bhakti dari Otorita Batam (BP Batam Saat ini) dan sudah sakit-sakitan (sering cuci darah). Tapi beliau tetap mau menjadi Ketua Pengprov Pertina Kepri.
Namun belum lagi periode ini berakhir beliau telah pergi. Meninggalkan sejuta kenangan dan segudang prestasi.
Terakhir saya WA (whatsapp) beliau “Malam pak! mohon izin pak, bulan Maret, periode kita habis pak, karena kemarin sudah ditanyai Koni Kepri, mohon izin arahan pak?
Mungkin sedang check up atau sedang cuci darah jadi lupa membalas, baru kali itu WA saya tidak dibalas. Tidak ada pesan siapa yang akan menggantikan beliau diperiode selanjutnya.
Semoga kami menemukan sosok yang “hampir” sama semangatnya dengan beliau atau minimal setengahnya.
Kenapa saya bilang hampir, karena kalau sama mungkin sangat sulit. Orang yang sudah berkorban banyak untuk kemajuan tinju sampai bertahun-tahun.
Meski tidak sempat menatap beliau diakhir hidupnya, tapi rasa kecewa terhapus bisa bersama mengantarkan dari ruang ICU, ke kamar jenazah, ke Mushola bahkan sampai ke rumah beliau.
Besok (Sabtu 19/2 hari ini), almarhum akan diberangkatkan bersama dengan keluarga ke Jakarta untuk dikebumikan di TPU Menteng Pulo.
Kami Keluarga Besar Insan Tinju Kepri kehilangan orang tua yang telah membesarkan tinju Kepri (mulai dari Riau dulu) mulai dari nobody sampai somebody.
Dari ayam sayur, sampai bisa juara umum kejurnas junior. Dari sekedar partisipan pada event sekelas PON, sampai bisa meraih medali emas di PON.
Dari hanya sekedar mimpi dan angan-angan saja kalo bisa main di event internasional sekelas SEAGAMES, sampai bisa benar-benar dapat meraih medali Perak dan Perunggu di ajang Multievent bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut. Yang sampai hari ini belum terpecahkan oleh cabor lainpun dari Kepulauan Riau, prestasi tersebut.
Selamat jalan pak Fitrah, tenanglah disisiNya. Semoga tetap kuat dan sabar buat ibu dan ketiga adik-adik kami, putra putri almarhum.
Dari kami, Keluarga besar Tinju Kepri… ***