PENGELOLA Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebut realisasi investasi pada semester pertama tahun 2025 telah mencapai lebih dari 50 persen dari target tahunan. Angka tersebut mencapai sekitar Rp32 triliun dari total target Rp64 triliun.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, mengungkapkan bahwa investasi yang masuk didominasi oleh negara-negara seperti China, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan Jepang.
“Realisasi investasi kita sekarang sudah di atas 50,1 persen, artinya sekitar Rp32 triliun di semester I ini,” katanya.
Fary menambahkan bahwa performa investasi selama paruh pertama tahun ini menunjukkan hasil yang positif. Sektor yang paling banyak menarik investasi meliputi manufaktur listrik dan elektronik, perangkat kesehatan, serta komponen komputer.
Sementara itu, Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan bahwa Batam telah mencatat rata-rata pertumbuhan investasi sebesar 12,71 persen dalam lima tahun terakhir. Ia menekankan pentingnya kecepatan dan efisiensi layanan untuk meningkatkan daya saing Batam sebagai tujuan investasi utama.
“Investor seringkali mengeluhkan kecepatan pelayanan, kemudahan dalam memenuhi persyaratan, dan kompleksitas proses izin. Presiden juga telah menekankan agar Batam kembali menjadi pusat investasi nasional,” jelasnya.
Amsakar menambahkan bahwa BP Batam berkomitmen untuk menyederhanakan prosedur dan memperbaiki sistem perizinan, termasuk melalui peluncuran inovasi digital.
“Yang terpenting bagi kami adalah investasi yang masuk, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan itu, ekonomi dari hulu ke hilir dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Batam,” pungkasnya.
(sus)