IVEN musik bergengsi, Batam Jazz Fest (BJF) kembali tampil setelah lama absen karena pandemi Covid-19. BJF tahun ini akan digelar di Taman Dang Anom, 25-26 Juni mendatang. BJF akan melibatkan musisi lokal Batam seperti Coa, Tanaka Manalu, X-Soul, Chepy Soekardy Quintet dan Malaykustik.
Projek Manager BJF, Ryan mengatakan kegiatan ini akan mulai pukul 17.00-22.00 WIB. “Tidak dipungut biaya,” katanya, Selasa (14/6).
Iven ini akan turut menampilkan bazar kuliner. Ryan yang juga ketua Batam Society ini mengatakan BJF bermula dari rasa kangen Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata terhadap iven musik jazz di Batam.
Sementara itu Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan BJF merupakan obat rindu masyarakat Batam pada musik jazz. “BJF ini akan menjadi agenda wisata Batam bersama dengan Kenduri Seni Melayu (KSM) serta Batam Wonderfood Ramadhan,” katanya.
Pemilihan Taman Dang Anom sebagai lokasi penyelenggaraan karena memiliki spot foto instagramable seperti, sayap burung garuda, menara hias setinggi 11 meter, payung hias serta fasilitas penunjang lainnya sehingga cocok jadi tempat berswafoto.
“Sambil menikmati alunan musik jazz, masyarakat bisa menikmati pemandangan Taman Dang Anom,” katanya.
Tahun pertama penyelenggaraan kembali BJF akan menghadirkan musisi lokal Batam. Di tahun-tahun selanjutnya, kegiatan ini akan menghadirkan musisi Indonesia bahkan luar negeri.

Ia berharap dengan iven seperti BJF dapat mendongkrak kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Terlebih saat ini wisman sudah mulai berdatangan ke Batam.
“Event paling cepat mendatangkan wisman serta dapat meningkatkan long of stay (lama tinggal),” ujarnya.
Selain BJF, Ardi juga akan memprogramkan kembali kegiatan kepariwisataan yang telah lama vakum, seperti Vegetarian Food Fiesta, Tour De Barelang, dan sebagainya.
“Kita doakan balik seperti semula,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Batam, Edi Sustrisno sangat antusias atas digelarnya Batam Jazz Festival. Menurutnya kegiatan ini merupakan terobosan yang baik dari Disbudpar bersama musisi jazz Batam.
“Dulu pernah ada event seperti ini di Batam,” katanya.
Menurut Edi, pecinta musik jazz sangat universal, sehingga kegiatan ini adalah awal yang baik untuk mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. “Event ini sangat efektif didukung dan mengulang event yang lalu,” pungkasnya (leo).