Histori
Kampung Patam Dalam Lintasan Sejarah

Terbit
1 tahun yang lalu|
Oleh:
ilham kurnia
MEMASUKI area kampung Patam, kita seperti melihat kebersahajaan di tengah dinamika kota Batam yang berkembang. Lokasi pemukiman warga di Patam Lestari memang baru didirikan beberapa puluh tahun belakangan.
Namun, nuansa perkampungannya tetap terasa. Warga aslinya, sebelumnya bertempat tinggal di lokasi perkampungan tua Patam yang berjarak beberapa kilometer dari lokasi yang sekarang. Lokasi perkampungan lama mereka kini sudah berubah menjadi lapangan golf.
Bercerita tentang Patam tua, kampung ini memiliki lintasan cerita panjang tempo dulu. Dari cerita turun menurun dan saibul hikayat, sejarah kampung ini di mulai sekitar tahun 1840 di Tanjung Pinggir.
Kala itu kampung tersebut kedatangan serombongan orang yang mengaku dari
Bintan.
Rombongan ini dipimpin oleh seorang yang dipanggil Datuk Janggut. Dari kisah nama asli Datuk Janggut adalah Gadoh bin Pandak. Kepada Penghulu kawasan tersebut, Datuk Janggut memohon izin tinggal di kawasan itu.
Alasan mereka ke tempat itu karena berpindah angin atau istilah kala itu mencari tempat pekerjaan baru seperti berdagang, bertani, dan nelayan.
Izin pun diberikan, Datuk Janggut bersama rombongan yang tak lebih dari 10 orang pria dan wanita tersebut memulai hidup baru mereka. Tempat diberikan kepada rombongan ini berada di kawasan pantai yang indah, dan berhadapan langsung dengan Singapura dan Johor.
Kampung tersebut berkembang, lambat laun kampung pun diberi nama Patam. Tim GoWest Indonesia dan Beplus Indonesia yang mencoba menelusuri asal mula nama Patam yang dilekatkan pada kampung tua itu, mencoba menemui seseorang yang bernama Muhammad Zein (74 tahun).

Zein merupakan keturunan cucu/ cicit dari seorang tokoh dan warga asli di kampung Patam Tua/ Lama, Dachlan Aman.
Menurutnya, Ada cerita sendiri dalam pemberian nama Patam pada ratusan tahun lalu. Dari kisah turun temurun, meski kampung telah berkembang, sebelumnya tidak ada nama khusus untuk daerah yang didiami orang tersebut.
Cerita pun bermula, saat itu ada seorang warga keturunan Tionghoa juga tinggal di kampung tak bernama itu. Kehidupan warga Tionghoa
tersebut cukup mapan, warga pun memanggilnya tauke atau bos.
Suatu hari rumah sang tauke disatroni beberapa orang perampok. Untungnya ada seorang warga yang mengetahui kejadian tersebut, dan melaporkan ke salah seorang
tokoh masyarakat di sana bernama Datuk Said atau Tok Engku, yang dikenal sebagai seorang pendekar.
Dengan sigap si tokoh masyarakat tersebut menuju rumah tauke. Perampok yang mengetahui tokoh masyarakat datang, langsung kabur tunggang langgang bahkan diceritakan para perampok itu sempat pitam
(atau pandangan menghitam).
Dari kisah perampok yang pitam itu lalu kampung tersebut berubah nama Patam diambil dari kata Pitam. Begitu cerita turun temurun awal nama kampung Patam.
Kampung Patam lama itupun kemudian berkembang, lambat laun kampung pun diberi nama Patam.
Hingga hari ini lokasi Kampung tersebut dikenal dengan nama Patam Lama, yang terbagi dari lima kawasan yang berada berdekatan yakni Patam Darat, Patam Laut, Mentarau, Seberang Patam, dan Dangas.
Ada yang unik juga di sini. Saat pemindahan dari lokasi lama kampung Patam tua, warga aslinya juga ikut memindahkan masjid dan makam seorang ulama yang sebelumnya berada di kampung lama mereka.


Patam saat ini
PATAM sendiri saat ini adalah kelurahan yang berada di kecamatan Sekupang. Luas wilayah kelurahan ini adalah 6,16 km², dengan jumlah penduduk tahun 2020 sebanyak 23.921 jiwa, dan kepadatan 3.883 jiwa/km².
Kampung Tua Patam Lestari adalah bagian dari Kelurahan Patam. Beberapa puluh tahun lalu atau sebelum tahun 1990, sebagian besar masyarakat Patam Lestari bertempat tinggal di Patam Tua/ Lama.
(*/nes)
Sumber : BEPLUS INDONESIA



Gerindra & PKB Resmi Deklarasi Koalisi di Pilpres 2024

Pantun Dapat Sertifikat Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia

Sambut HUT ke-77 RI, Polres Karimun Kibarkan Merah Putih di Pulau Terluar

Lewat Program Kepri Die Berufsausbildung, Kini Lulusan SMA/SMK Bisa Berkarir di Eropa

Jenderal Ibrahim Adjie Tembak Mati Perampok

Mabuk, Perwira Polda Kepri Babak Belur Dihajar Anggota Lanal Batam di Lobi Hotel Planet

Mengadili Jenderal Polisi

6 Tersangka Pelaku Pengiriman PMI Ilegal Ditangkap di Batam Centre

Menikmati Boba Kekinian, Kombinasi Soda dan Soya di Dyflava

DPRD Batam Setujui Pemko Batam Tambah Penyertaan Modal 300 M di Bank Riau Kepri

Sebaran
- PETUGAS polisi Sektor Pelabuhan Khusus Batam (KKP) mengamankan enam orang tersangka pelaku pengirima350 Sebaran
- HEBOH jagat maya atau media sosial (medsos) kasus perkelahian antara perwira Polda Kepulauan Riau (K420 Sebaran
- APARAT berwajib melakukan penertiban bersama di Pelabuhan Roro Telaga Punggur, 3-5 Agustus lalu. Tuj270 Sebaran
- DPRD Kota Batam akhirnya sepakat dan menyetujui perubahan Peraturan Daerah (Perda) No. 3 / 2014 tent420 Sebaran
- Gelombang perantau dari Negeri Sakura ke Nusantara dirintis para pekerja seks. Sempat dianggap “pa120 Sebaran