AKHIRNYA, Lee Chong Wei menyerah. Kanker hidung yang dideritanya membuat salah satu pebulu tangkis terbaik di dunia itu menggantungkan raket. Keputusannya itu disampaikan dalam konferensi pers nan emosional di Menara KBS, Putrajaya, Malaysia, Kamis (13/6/2019).
Atlet berusia 36 tahun itu tampak tak bisa menahan air mata saat menuturkan alasannya mengakhiri karier sepanjang 19 tahun yang terbilang gemilang.
Lee sempat berharap untuk bisa mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 dan mungkin mengakhiri karier di sana. Namun, setelah berkonsultasi dengan tim dokter di Jepang bulan lalu, ia dinyatakan takkan bisa menjalani latihan berintensitas tinggi lagi.
“Dengan berat hati, saya harus mengumumkan bahwa saya pensiun karena kesehatan lebih penting,” kata Lee, seperti dikutip India Today.
Keputusan tersebut, menurutnya, telah didiskusikan dengan sang istri, Wong Mew Choo, dan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Pemain kelahiran Bagan Serai, Malaysia, tersebut pertama kali dideteksi menderita kanker hidung pada September 2018, saat menjalani perawatan di Taiwan. Sebelumnya, pada Agustus, ia sempat mengeluh sakit pernapasan sehingga mundur dari Asian Games dan Kejuaraan Dunia 2018.
Ia sempat sebentar kembali ke lapangan pada Januari, tetapi performanya tampak tidak stabil. Sempat dikabarkan bahwa Lee akan mengikuti All England pada Maret dan Malaysia Open pada April, tetapi dokter melarangnya. Ia juga tak masuk daftar pemain tim Malaysia untuk Piala Sudirman, lalu menghilang selama enam pekan terakhir.
Pensiunnya Lee membuat Malaysia, juga dunia, kehilangan salah satu pebulu tangkis hebat yang pernah ada. Sepanjang 19 tahun kariernya, Lee bermain sebanyak 705 kali. Ia merebut 69 trofi, termasuk 47 gelar BWF Superseries, 4 All England, dan 5 medali emas Commonwealth Games.
Ia juga pernah menduduki peringkat pertama tunggal putra dunia selama 348 pekan–termasuk 199 pekan beruntun dari 2008-2012. Gelar juara ke-12 di Malaysia Open tahun lalu menjadi gelar terakhir yang didapatnya.
Akan tetapi dari puluhan gelar tersebut, ada dua kejuaraan yang masih membuatnya penasaran. Lee belum pernah merebut medali emas Olimpiade dan menjuarai Kejuaraan Dunia.
Lee kalah empat kali di final Kejuaraan Dunia dan tiga kali di final Olimpiade. Kekalahan tersebut dideritanya dari dua pemain Tiongkok, Lin Dan dan Chen Long.
Lee kalah dari Lin Dan–yang kini menjadi sobat akrabnya–pada final Olimpiade 2008 dan 2012, serta Kejuaraan Dunia 2011 dan 2013. Chen Long menaklukkan Lee di final Olimpiade 2016 dan Kejuaraan Dunia 2014 dan 2015.
Kisah kariernya tak selalu indah karena pada 2015 Lee pernah diskors akibat kedapatan mengonsumsi dexamethasone, obat yang masuk kategori doping, saat mengikuti Kejuaraan Dunia 2014.
BWF menyatakan bahwa Lee terbukti tak berniat doping karena substansi tersebut terdapat dalam obat untuk mengobati cedera pahanya, tetapi medali perak Kejuaraan Dunia 2014 yang didapatnya dicabut dan ia tetap diskors selama delapan bulan. Tetapi hukuman itu berlaku mundur sehingga ia bisa segera kembali berkompetisi.
Warga Malaysia tentu saja sedih mendengar kabar tersebut, tetapi melalui media sosial mereka mengutarakan rasa terima kasih kepada atlet yang telah mengharumkan nama Malaysia itu. Tagar #TQChongWei sempat menjadi trending topic di Twitter.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman, menyebut Lee sebagai seorang pahlawan karena daya juangnya telah menginspirasi negara.
“Akan sulit untuk menemukan ikon lain seperti Lee Chong Wei. Seseorang seperti dia hanya datang sekali seumur hidup,” kata Syed Saddiq dalam konferensi pers tersebut.
Ia juga menyatakan Lee akan tetap berkontribusi kepada dunia olahraga Malaysia dengan menjadi chef de mission (pemimpin kontingen) tim Olimpiade negara jiran itu di Tokyo 2020.
Selain itu, apa rencana Lee untuk mengisi waktunya ke depan?
Sebagai awal, ia menyatakan bakal mengajak istrinya Wong, rekan di timnas bulu tangkis Malaysia yang dinikahi pada 2012, untuk menjalani bulan madu yang telah tertunda selama tujuh tahun. Lee juga berencana menghabiskan lebih banyak waktu bersama kedua anaknya, Kingston dan Terrence.
“Tak ada rasa sesal. Saat saya mulai bermain bulu tangkis, yang saya inginkan adalah mewakili Malaysia. Dan saya percaya saya telah melakukannya dengan penuh kebanggaan dan kehormatan,” pungkas Lee Chong Wei.
Sumber : India Today