KAPAL motor KM Nusantara 5 yang mengangkut 2.500 sak semen menuju Tarempa, Anambas, tenggelam di perairan Bintan. Insiden ini terungkap setelah lima kru kapal berhasil diselamatkan setelah terombang-ambing di laut selama delapan jam.
Nakhoda kapal, Yanto (41), menjelaskan bahwa KM Nusantara 5 tenggelam dalam posisi 42 mil dari perairan Mapur, Bintan, pada Minggu, 22 Juni 2025. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, pada hari yang sama sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah beberapa jam berlayar, kapal diterjang badai dan ombak yang sangat kuat, menyebabkan kebocoran di bagian bawah kapal. Meski kru berusaha menghidupkan mesin pompa untuk mengeluarkan air, upaya tersebut tidak berhasil. Air terus masuk, membuat kapal semakin berat hingga akhirnya tenggelam.
Ketika sebagian badan kapal mulai terbenam, kru memutuskan untuk melompat ke laut dan berpegangan pada tangki air yang mengapung. Mereka terombang-ambing hingga akhirnya ditemukan oleh kapal MT Caroline Benzenghi di perairan Malaysia.
Kepala Pangkalan PLP Tanjunguban, Sugeng Riyono, mengonfirmasi bahwa kelima kru telah dipindahkan ke kapal MT Fuga Blue Marine yang sedang menuju Singapura. Pangkalan PLP Tanjunguban kemudian mengerahkan KN Kalimasadha untuk menjemput mereka di titik yang telah disepakati.
Kelima kru, termasuk nakhoda, tiba di dermaga Pangkalan PLP Tanjunguban pada malam 26 Juni 2025 dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi baik. Setelah itu, mereka diserahkan kepada agen kapal untuk dipulangkan ke rumah masing-masing.
(nes)