Hubungi kami di

Khas

Kehadiran STS Crane Senilai Rp 122 Miliar Diyakini Persingkat Dwelling Time di Pelabuhan Batuampar

Terbit

|

Kehadiran STS Crane di Pelabuhan Batuampar diyakini akan persingkat waktu tunggu bongkar muat kapal. F. rifki/gowest.id

KEHADIRAN Ship to Shore (STS) Crane di Pelabuhan Batuampar diharapkan dapat mengurangi dwelling time (waktu tunggu) proses bongkar muat di pelabuhan tersebut. Pengadaan alat ini sendiri telah dilakukan sejak November 2021, dengan anggaran mencapai Rp 122 miliar.

Setelah tender di 2021 selesai, maka proses produksi pun dimulai di Korin Corporation di Korea Selatan. Selama setahun lebih dikerjakan, alat bongkar muat tersebut pun rampung dan tiba di Batuampar, Sabtu (8/4/2023) kemarin dengan menaiki Kapal Dong Bang Giant dari Pelabuhan Pohang Korea.

Keunggulan dari STS crane yakni kemampuannya untuk mempersingkat dwelling time (waktu tunggu) menjadi sangat singkat. Sebelum alat ini muncul, pemindahan kontainer dari kapal ke pelabuhan membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan crane konvensional, tapi dengan STS crane membutuhkan waktu tidak sampai 1 menit.

BACA JUGA :  Dokumen Lahan Landing Point Jembatan Babin di Batam Sudah Terkirim ke Gubernur

“Dalam 1 jam bisa 35 kontainer yang dipindahkan. Maka hitung saja dalam sehari ada berapa yang bisa diselesaikan. Dengan alat canggih ini, akan ada banyak pemilik barang datang. Dengan begitu maka hub logistik yang kita canangkan bisa terselesaikan,” papar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Minggu (9/4/2023) saat meninjau STS Crane tersebut.

Dengan waktu tunggu yang singkat, maka pemilik kapal bisa memastikan estimasi waktu yang diperlukan untuk proses bongkar muat di Batam. “Bagi pengusaha, waktu itu sangat penting. Jika sudah ada estimasi waktu, jadi bisa tahu berapa lama waktu sandar di Batam. Mereka pun semakin percaya dengan kita,” tuturnya.

STS crane ini juga diklaim ramah polusi, karena menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Berbeda dengan crane konvensional sebelumnya yang menghabiskan banyak solar.

BACA JUGA :  BP Batam Loloskan Empat Peserta Tahapan Prakualifikasi Lelang SPAM Batam

BP Batam juga telah menjalin kerja sama dengan Persero Batam untuk peningkatan produktivitas dan kapasitas Pelabuhan Batuampar, melalui penambahan alat bongkar muat di dermaga dan CY, serta re-layout CY. Pengembangan ini ditargetkan pada produktivitas bongkar muat mencapai 24 box per jam dan kapasitas pelabuhan meningkat dari 630 ribu TEUs/tahun menjadi 1,2 juta TEUs/tahun.

Rencana bisnis strategis dalam kerjasama investasi alat dan pengoperasian Pelabuhan Batuampar adalah dengan mengadakan suprastruktur 4 unit Quay Container Crane (QCC), 20 unit Head Truck, 10 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC), dan 2 unit Reach Stacker. Infrastruktur yang akan dibangun adalah Container Yard, Gedung Kantor, Gate Terminal dan fasilitas pendukung lainnya. Nilai investasi dalam kerjasama ini sebesar Rp 680 Miliar dengan waktu pengadaan 12 – 16 bulan (leo).

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook