DATA hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya kenaikan harga rumah tapak hingga kuartal III-2023.
Survei BI menunjukkan, kenaikan harga rumah paling tinggi terjadi di wilayah Batam, yakni sebesar 4,07 persen. Urutan kedua, Pontianak, mencatat kenaikan sebesar 3 persen. Urutan ketiga, Bandar Lampung, meningkat 2,49 persen.
Laporan tersebut juga menunjukkan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) meningkat sebesar 1,96 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023.
Pertumbuhan ini lebih pesat dari kuartal sebelumnya sebesar 1,92 persen.
“Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat pada triwulan III 2023,” tutur Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).
Harga rumah tipe kecil tumbuh melambat
Selanjutnya, laporan BI menunjukkan, harga rumah tipe kecil dan menengah tumbuh melambat. Tercatat harga rumah kecil tumbuh melambat menjadi 2,11 persen dan rumah tipe menengah tumbuh 2,44 persen.
Sementara, kenaikan harga paling tinggi dicatatkan oleh rumah tapak tipe besar. Tercatat harga rumah tipe ini meningkat sebesar 1,70 persen pada kuartal III-2023, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 1,49 persen.
Hambatan penjualan rumah
Sepanjang kuartal III-2023, berdasarkan informasi dari responden Survei BI, terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer antara lain masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, perpajakan.
Hambatan ini mendorong penurunan penjualan rumah pada kuartal III-2023.
BI mencatat, penjualan rumah tapak di pasar primer mengalami penurunan. Tercatat penjualan rumah tapak terkontraksi 6,59 persen, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang turun 12,30 persen.
Data BI juga menunjukan, penurunan penjualan rumah terjadi di seluruh tipe rumah. Penurunan paling dalam dicatatkan penjualan rumah tipe menengah (13,90 persen), diikuti rumah tipe kecil (9,52 persen), dan rumah tipe besar (0,20 persen).
(ham/BI/Kompascom)