KEPALA Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Riany, menyebutkan persediaan kebutuhan pokok terpantau masih aman dan harga di pasaran juga relatif stabil jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Khusus untuk cabai, Riany menyebutkan harganya juga turun, setelah dipasok dari wilayah Aceh sehingga jalur distribusi ke Tanjungpinang lebih singkat. Aceh juga memberikan harga yang relatif lebih murah.
“Alhamdulillah, stok aman dan beberapa harga kebutuhan pokok masih stabil. Bahkan harga cabai turun cukup jauh bila dibandingkan sebelumnya,” kata Riany di Tanjungpinang, Sabtu (10/12/2022).
Dia mengemukakan, untuk harga cabai yang biasanya berkisar Rp 60-70 ribu per kilogram, sekarang pedagang bisa menjual di bawah Rp 50 ribu per kilogram.
Untuk menekan inflasi di akhir tahun, kata dia, Pemko Tanjungpinang juga terus melakukan pengawasan khususnya bahan pokok yang lebih mengarah volatile food penyumbang inflasi.
“Desember ini Tanjungpinang menyumbang deflasi 0,9 persen. Mudah-mudahan dengan pengawasan yang kita lakukan secara berkala ini dapat menekan angka inflasi,” ujarnya.
Riany memastikan pasokan kebutuhan bahan pokok ke Tanjungpinang tidak mengalami kendala menjelang Natal dan Tahun Baru 2023. Harga komoditas lainnya seperti bawang, tomat, kentang, dan sayur mayur masih stabil.
Namun demikian, lanjutnya, kenaikan harga dapat terjadi karena adanya kendala transportasi dari daerah pemasok dan juga faktor cuaca di bulan Desember 2022.
“Sampai minggu ini, harga masih stabil dan stok juga aman. Bagaimana pun kami akan melakukan survei kembali H-7 untuk melihat kondisi di pasar serta kesiapan pedagang dan distributor jelang Natal dan Tahun Baru,” ungkap Riany.
Sementara itu, Saragih selaku distributor bahan pokok di Tanjungpinang mengatakan tahun ini harga kebutuhan pokok relatif stabil seperti cabai merah dan rawit berkisar Rp 44.000-47.000 per kilogram, tomat Rp 11.000, kentang Rp 10.000, kubis Rp 6.000, sawi putih Rp 10.000, bawang merah Rp 35.000, dan bawang putih Rp 22.000.
“Harga masih stabil semua. Karena, untuk cabai saja setiap hari masuk sekitar 500 kilogram. Kalau sayur mayur lainnya terdistribusi setiap minggunya dari rekanan kita di daerah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Pulau Jawa,” kata Saragih.
(*)
Sumber: Antara