KINERJA ekspor di Batam terus menunjukkan kinerja yang positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, nilai ekspor Februari 2022 tercatat sebesar US$ 1.111,67 juta atau naik 5.50 persen dibandingkan ekspor Januari 2022.
“Nilai ekspor Batam di Februari menyumbang 76,26 persen dari total ekspor se-Kepri sebesar US$ 1.457,75 juta. Ekspor Kepri terdiri ekspor migas dan non migas,” kata Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto, Rabu (6/4).
Ekspor non migas mencapai US$ 1.018,26 juta atau naik 7,15 persen dibanding Januari 2022. Sementara itu, ekspor migas sebesar US$ 93,41 juta atau turun 9,70 persen dibanding Januari 2022.
“Ekspor non migas terbesar yakni golongan barang mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 480,26 juta. Sementara negara tujuan ekspor yakni Singapura dengan nilai US$ 446,67 juta, kontribusinya mencapai 40,18 persen,” katanya lagi.
Selain mesin dan peralatan listrik, eskpor non migas terbesar yakni mesin-mesin pesawat mekanik, dengan nilai ekspor sebesar US$ 265,58 juta. Lalu disusul bahan bakar mineral senilai US$ 93,77 juta.
Sedangkan negara tujuan utama, selain Singapura, ekspor Batam banyak menuju Amerika dengan nilai US$ 253,81 juta dan Tiongkok dengan nilai US$ 66,31 juta (leo).