KONDISI perekonomian Batam, khususnya di tahun pandemi menyebabkan perubahan pada porsi konsumsi rumah tangga terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB)
“Pertumbuhan rata-rata konsumsi rumah tanggga mengalami perlambatan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahmad Iswanto, Rabu (5/5).
Pada tahun 2016, pertumbuhan konsumsi rumah tangga atas dasar harga (adh) konstan sebsar 6,65 persen dan mengalami perlambatan di tahun 2017, sebesar 6,54 persen.
“Kemudian, alami perlambatan lagi di 2018 sebesar 5,53 persen. Di 2019, juga menunjukkan perlambatan sebesar 5,23 persen. Dan sampai tahun 2020, pertumbuhannya hanya sebesar 0,70 persen,” ujarnya.
Sebaliknya, untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga adh konstan malah mengalami peningkatan dari Rp 35,72 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 42,55 triliun pada tahun 2020.
Selama periode 2016 hingga 2020, proporsi pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap total PDRB berada pada kisaran 38,21 persen sampai 40,91 persen. Posisi tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 40,91 persen.
Dilihat secara keseluruhan nilai PDRB Batam (adh Berlaku) selama periode tahun 2016 hingga 2019menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020, besaran PDRB Batam adh Berlaku mencapai Rp 161.364,18 milia. Nilai tersebut mengalami penurunan 1,90 persen dibanding 2019 yang mencapai Rp 164.490,12 miliar.
*(rky/Gowest)