KETIKA kamu berada dalam fase pemulihan dari covid-19, viral load atau jumlah virus membutuhkan waktu untuk menghilang dari tubuh.
Karena itu, hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan daya kekebalan.
Salah satunya melalui makanan yang kamu konsumsi. Penting diketahui, makanan apa pun yang meningkatkan tingkat stres oksidatif, atau yang menghambat sistem kekebalan tubuh kamu bekerja secara sehat tidak boleh dikonsumsi.
Idealnya, seperti halnya penyakit lainnya, waktu pemulihan adalah ketika seseorang harus konsumsi makanan bergizi, jenis sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian yang sehat, dan bahan-bahan makanan lainnya yang meningkatkan kekebalan.
Dilansir dari Times of India, makanan kaya antioksidan harus dimasukkan ke dalam daftar makanan yang harus kamu konsumsi selain juga tentunya makanan dengan protein tinggi untuk pemulihan lebih cepat.
Pastikan juga, kamu tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan, minuman manis, atau makanan asin, yang tidak hanya buruk bagi kesehatan tetapi juga bisa menurunkan kekebalan tubuh dan memicu peradangan yang tinggi.
Jika kamu mengalami gejala pernapasan akut seperti sesak napas, batuk parah atau sesak napas, minum teh yang menenangkan, dan kacang-kacangan yang dapat membantu meredakan sesak napas kamu. Begitu yang kami lansir dari Times of India.
Sementara itu, menurut WHO, hindari makan di luar dan pilih makan di rumah untuk mengurangi tingkat kontak dengan orang lain dan menurunkan kemungkinan kamu terpapar atau menularkan Covid-19 pada orang lain.
Sebaiknya jaga jarak setidaknya 1 meter antara kamu dan siapa saja yang batuk atau bersin.
Hal itu tidak selalu memungkinkan dalam lingkungan sosial yang ramai seperti restoran dan kafe.
Percikan virus dari orang yang terinfeksi dapat mendarat di permukaan dan tangan orang (misalnya pelanggan dan staf), dan dengan banyak orang yang datang dan pergi, kamu tidak dapat mengetahui apakah tangan dicuci secara teratur, dan permukaan dibersihkan dan didesinfeksi dengan cukup baik.
Sementara menurut artikel di thegourmetjournal, disebutkan ada beberapa makanan yang harus dihindari berikut ini:
1. Mengandung Garam berlebih
Seperti disebutkan di atas, peradangan dapat menjadi faktor risiko dalam hal keparahan virus, dan konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk peradangan pembuluh darah. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar kita mengonsumsi kurang dari lima gram garam setiap hari, sesuatu yang dapat dicapai dengan menyiapkan dan mengonsumsi makanan segar.
2. Gula berlebih
Meminimalkan konsumsi gula kita juga dapat membantu mengurangi peradangan. Seringkali, makanan yang terbuat dari gula sederhana hanya menawarkan kalori kosong, artinya makanan tersebut tidak memberikan nilai gizi apa pun. Selain itu, American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa gula olahan dapat meningkatkan sekresi sitokin, yang pada gilirannya menyebabkan peradangan.
Jika kita ingin makan sesuatu yang manis, kita harus mencoba dan beralih ke buah daripada makan makanan olahan dengan kadar gula rafinasi yang tinggi.
3. Tinggi Lemak
Lemak, khususnya lemak jenuh, merupakan elemen lain yang dapat meningkatkan peradangan, mengingat lemak jenuh menyebabkan peradangan pada jaringan lemak. Oleh karena itu, konsumsi lemak jenuh tidak boleh melebihi 10% dari asupan kalori harian kita.
Alih-alih mengonsumsi lemak jenuh, yang ditemukan dalam keju dan daging merah, konsumsi lemak kita harus didasarkan pada lemak yang lebih sehat, seperti telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan alpukat.
Masih belum ada rekomendasi resmi terkait merancang pola makan untuk melindungi kita dari COVID-19. Namun, kita dapat mengikuti pedoman ini untuk memperkuat sistem kekebalan kita.
(*)
Sumber : Times of India / The Gourmet Journal