MALAYSIA menetapkan aturan baru di tengah kekhawatiran akan maraknya kasus Covid-19 di China. Dilansir dari Channel News Asia, semua pendatang yang memasuki wilayah Malaysia harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh untuk mengetahui apakah sedang menderita demam atau tidak.
Mereka yang ditemukan mengalami demam, bergejala atau telah menyatakan sendiri gejalanya akan dikirim ke pusat karantina atau ke otoritas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam pernyataannya pada Jumat, 30 Desember 2022, Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa juga mengatakan bahwa mereka yang pernah ke China dalam 14 hari terakhir sebelum datang ke negara itu perlu menjalani tes RTK-Ag (tes antigen cepat). Sampel ini kemudian akan dikirim untuk pengujian genom jika ditemukan positif Covid-19.
Pada saat yang sama, mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang melakukan perjalanan ke China dalam 14 hari terakhir, atau menunjukkan penyakit mirip influenza atau infeksi pernapasan akut yang parah juga perlu dites COVID-19.
Anggota Parlemen Sekijang mengatakan langkah-langkah ini adalah bagian dari peningkatan pengawasan Malaysia untuk COVID-19. Langkah-langkah dapat diambil untuk memeriksa penyebaran penyakit di negara tersebut dan memantau kemungkinan varian baru.
Secara terpisah, Zaliha mengatakan bahwa kementerian kesehatan juga akan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) pada sampel limbah dari pesawat yang datang dari China.
Pengusaha wisata Malaysia minta turis China dihentikan sementara
Pada Kamis, 29 Desember 2022, Menteri Transportasi Loke Siew Fook dikutip Bernama mengatakan bahwa Malaysia akan melihat lonjakan permintaan penerbangan setelah pembukaan kembali perbatasan China. Asosiasi Badan Pariwisata Malaysia (MATA), telah mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara masuknya wisatawan dari China sampai situasi di sana membaik.
Presiden MATA Mohd Khalid Harun seperti dikutip Bernama mengatakan, lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan baru-baru ini di China telah meningkatkan potensi munculnya varian baru COVID-19. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga Malaysia, terutama mereka yang berada di sektor pariwisata. Khalid juga mengatakan bahwa banyak negara telah memperketat masuknya turis atau pengusaha dari Tiongkok untuk sementara waktu guna menekan penyebaran wabah COVID-19 di negara mereka.
Sebelumnya pada Selasa, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa kementerian kesehatan akan terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap meledaknya kasus dan kematian COVID-19 harian menyusul peningkatan jumlah infeksi di China.
(*/ham)
Sumber : Channel News Asia