KEPALA Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meminta jajaran di TNI AU untuk meningkatkan performa organisasi yang tertuang dalam sembilan program prioritas.
Tujuannya agar TNI AU semakin disegani di kawasan. Panglima Komando Operasi AU (Pangkoopsau) I Marsekal Pertama (Marsma) Tri Bowo Budi Santoso, mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan demi meningkatkan profil TNI AU adalah dengan menganalisis centre of gravity.
Dengan begitu, kata dia, baru kemudian dibuat analisis ancaman terkini terhadap eksistensi NKRI. Dia menganggap salah jika ada pihak-pihak tertentu yang menyebut Indonesia tidak ada masalah dalam 15 tahun ke depan. Menurut dia, Indonesia harus selalu dalam posisi waspada, dan tidak boleh menganggap keadaan aman sekarang berarti tidak ada ancaman.
“Insya Allah gak ada ancaman, perkataan ini bagi saya bisikan musuh membuat kita terlena,” kata Tri Bowo di Mako Koopsau I, Jakarta Timur, Rabu (10/6).
Tri Bowo pun menyinggung tentang konflik di Laut China Selatan yang melibatkan militer China dan Amerika Serikat (AS).
Saat ini, kata dia, dua negara besar itu saling menunjukkan hegemoni masing-masing. Mengingat lokasinya yang dekat dengan Laut Natuna, ia meyakini, sengketa Laut China Selatan pasti berimbas ke RI. Karena itu, TNI AU tidak boleh menyederhanakan masalah dan wajib selalu waspada.
Pihaknya menekankan, komandan lanud di bagian barat Indonesia yang berada di bawah Koopsau I harus selalu dalam kondisi siaga. Sehingga kapan pun dibutuhkan untuk melakukan operasi, mereka dalam keadaan siap.
Sumber : REPUBLIKA