Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Waspada Penipuan Berkedok Direktorat Jenderal Pajak di Batam
    3 jam lalu
    DPRD Kota Batam Mulai Bahas Ranperda Kota Ramah Anak
    3 jam lalu
    Diskum Batam Salurkan Dana Bergulir untuk Usaha Mikro
    4 jam lalu
    Pengadilan Tinggi Kepri Tingkatkan Hukuman Shigit Sarwo Edhi Jadi Vonis Mati
    4 jam lalu
    KKP Amankan Kapal Ikan Asing di Sekitar Selat Malaka
    1 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    59
    Ketika Doa Naomi Tak Terkabul: dan Kemacetan Parah di Negeri Komunis
    3 hari lalu
    Gebyar Drumband Pelajar se-Kepulauan Riau Resmi Dibuka di Bintan
    3 hari lalu
    SMKN 1 Batam Juara Futsal Championship Hi School 2025
    3 hari lalu
    Piala AFF U-23 2025, Garuda Muda Kembali Gagal Raih Juara
    1 minggu lalu
    Film “Sore: Istri dari Masa Depan” Menggugah Perasaan dan Menciptakan Kontroversi
    1 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Makam Raja Haji Fisabilillah
    1 minggu lalu
    Andy Liany (Juli Hendri bin Saleh Rachim)
    2 minggu lalu
    Pulau Nipah, Batam (Pulau Angup)
    3 minggu lalu
    Gedung Hakim Mahkamah Syariah Raja Haji Abdullah (Mohakamah Besar)
    3 minggu lalu
    Istana Ali Marhum Kantor
    3 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 minggu lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 minggu lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    1 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    1 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    1 bulan lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Masyarakat Sambut Kembalinya Benda Purbakala dari Belanda
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
VOA Indonesia

Masyarakat Sambut Kembalinya Benda Purbakala dari Belanda

Admin
Editor Admin 8 bulan lalu 353 disimak
Sebar
Patung Ganesha dipamerkan dalam upacara pembukaan kembali Museum Nasional di Jakarta. © Foto: Yasuyoshi CHIBA/AFPDisediakan oleh GoWest.ID
216
SEBARAN
ShareTweetTelegram

PEMERINTAH berhasil memulangkan kembali ratusan benda purbakala yang dibawa ke Belanda di masa lalu, merebut kembali bagian-bagian sejarah yang hilang akibat penguasa kolonial dari akhir abad ke-17 hingga kemerdekaan pada 1945.

Daftar Isi
Upaya SpiritualCandi-candi Kosong

PADA pertengahan abad ke-19, para pejabat kolonial Belanda yang mendaki Gunung Semeru di Jawa Timur menemukan sebuah patung kuno yang dipercaya dapat melindungi dari malapetaka. Mereka menjarahnya dan membawanya ke Belanda.

Kini, patung dewa Hindu Ganesha dari batu vulkanik yang berbentuk sebagai kepala gajah yang memiliki empat tangan tampak berdiri kokoh di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

Pemerintah berhasil memulangkan kembali ratusan benda purbakala yang dijarah, merebut kembali bagian-bagian sejarah yang hilang akibat penjarahan oleh penguasa kolonial dari akhir abad ke-17 hingga kemerdekaan pada 1945.

Patung Ganesha yang dipulangkan, di Museum Nasional di Jakarta. (Foto: Yasuyoshi CHIBA/AFP)

“Kami sepenuhnya mendukungnya karena ini adalah bagian dari pelestarian budaya kami,” kata Devi Aristya Nurhidayanti, pegawai bank berusia 23 tahun, yang berdiri di depan patung Ganesha.

“Saat ini, tidak banyak orang yang menyadari sejarahnya. Semoga, melalui upaya seperti ini, lebih banyak orang akan mengetahui bahwa ini adalah bagian dari warisan kita,” katanya.

Upaya itu adalah bagian dari gerakan global untuk mengembalikan barang-barang yang dijarah dari belahan bumi selatan Para pelestari warisan budaya sedang berjuang mengembalikan benda-benda yang hilang pada masa kolonial, sebuah proses yang bisa memakan waktu puluhan tahun.

Menurut Museum dan Cagar Budaya (the Indonesian Heritage Agency/IHA), di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikn, mengatakan hingga pertengahan Desember, sebanyak 828 benda budaya telah dikembalikan ke Tanah Air dari Belanda.

Benda-benda tersebut mencerminkan perpaduan tradisi, budaya, dan kerajinan dari seluruh negara kepulauan Asia Tenggara, mulai dari koin dan perhiasan hingga tekstil dan senjata.

Arca tampak dipajang di Museum Nasional yang dibuka kembali untuk umum setelah renovasi selama setahun, di Jakarta pada 18 Oktober 2024. (Foto: Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Pemerintah Belanda berjanji untuk mengembalikan artefak budaya yang dijarah selama lebih dari tiga abad di bawah kekuasaan Belanda, berdasarkan rekomendasi komite penasihat pemerintah pada 2020.

Seorang menteri kabinet mengatakan barang-barang tersebut seharusnya tidak pernah diambil.

Upaya Spiritual

HUBUNGAN diplomatik Indonesia yang kuat dengan Belanda memainkan peran penting dalam negosiasi, dimulai dengan perjanjian budaya 2017, kata I Gusti Agung Wesaka Puja, Kepala Tim Repatriasi Koleksi Indonesia di Belanda.

I Gusti Agung Wesaka Puja, Ketua Tim Repatriasi Koleksi Indonesia di Belanda, berpose di depan koleksi artefak yang direpatriasi di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. (Foto: Yasuyoshi CHIBA/AFP)

“Arti penting dari hal ini adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia mampu mengembalikan benda-benda ini,” katanya kepada AFP.

“Ini membantah klaim para skeptis yang mengatakan Indonesia tidak memiliki kapasitas untuk melestarikan warisan yang sangat berharga tersebut.”

Di antara benda-benda yang dikembalikan tersebut terdapat tiga patung Hindu-Buddha lainnya yang menggambarkan dewa-dewi, yang diambil dari kompleks candi abad ke-13 di Kerajaan Singosari, dekat Gunung Semeru di Jawa Timur.

Ganesha yang berdiri merupakan salah satu dari sedikit yang ada di dunia, kata arkeolog yang tinggal di Jawa Timur, Dwi Cahyono.

“Posisi berdiri ini melambangkan kewaspadaan terhadap bahaya,” katanya kepada AFP.

Dengan demikian, pemulangannya dianggap sebagai “upaya spiritual untuk menenangkan amukan bencana di Indonesia”, yang terletak di Cincin Api Pasifik yang rawan gempa.

Ribuan benda budaya yang dijarah diyakini masih berada di luar negeri, terutama di Belanda dan negara-negara lainnya, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembalikannya ke Tanah Air.

Meskipun tidak ada rencana pemulangan artefak lebih lanjut dari Belanda, Dwi berharap akan melihat lebih banyak karya yang kembali dalam beberapa tahun mendatang.

“Saya masih berharap aset-aset lainnya akan dikembalikan, dan ini tetap menjadi prioritas, karena benda-benda ini sangat penting untuk memperkuat warisan budaya kita,” katanya.

Candi-candi Kosong

ADA juga perdebatan tentang bagaimana Indonesia seharusnya memperlakukan artefak-artefak tersebut dan cara menyampaikannya kepada masyarakat Indonesia saat kembali, apakah melalui pameran atau dengan mengembalikannya ke lokasi asalnya.

“Makna apa yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat?” tanya arkeolog Irmawati Marwoto dari Universitas Indonesia.

“Museum harus… menyajikan benda-benda ini kepada masyarakat dengan cara yang bermakna dan dapat meningkatkan pemahaman tentangnya.”

Ia berpendapat bahwa museum-museum di Tanah Air perlu dipersiapkan untuk menyimpan benda purbakala tersebut “sebelum meminta pengembalian lebih banyak lagi dari seluruh dunia”, mengingat kekhawatiran bahwa benda-benda tersebut tidak akan dirawat dengan baik.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pemerintah berencana untuk meningkatkan dan menstandardisasi museum-museum di Indonesia, serta mengamankannya dari bencana alam, meskipun belum memberikan informasi lebih lanjut.

Bagi Catur Puji Harsono, seorang penggemar sejarah dari Jawa Tengah, segala bentuk patung yang dikembalikan ke tempat asalnya, termasuk replikanya, akan membuatnya senang.

“Ketika saya masih kecil, saya senang mengunjungi kompleks candi. Namun sayangnya, candi-candi itu sering kosong,” kata pria berusia 32 tahun itu.

“Memiliki kenangan itu lagi penting. Itu mengingatkan kita pada identitas bangsa Indonesia,” tukasnya. 

[ah/ft]

Pilihan Artikel untuk Anda

Sosialisasi Pemilu 1955 di Kepulauan Batam

Gedung Hakim Mahkamah Syariah Raja Haji Abdullah (Mohakamah Besar)

Istana Ali Marhum Kantor

Pulau Terong, Batam (Trung)

Simpang Franki, Batam; Franki Pile

Kaitan Benda, museum, Purbakala, sejarah
Admin 22 Desember 2024 22 Desember 2024
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Refleksi 20 Tahun Tsunami Samudra Hindia: Mitigasi Bencana, Harapan dan Realitas
Artikel Selanjutnya Wacana Pemberian Maaf Bagi Koruptor Dinilai Berbahaya dan Bertentangan dengan UU
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Waspada Penipuan Berkedok Direktorat Jenderal Pajak di Batam
Artikel 3 jam lalu 66 disimak
DPRD Kota Batam Mulai Bahas Ranperda Kota Ramah Anak
Artikel 3 jam lalu 62 disimak
Diskum Batam Salurkan Dana Bergulir untuk Usaha Mikro
Artikel 4 jam lalu 70 disimak
Pengadilan Tinggi Kepri Tingkatkan Hukuman Shigit Sarwo Edhi Jadi Vonis Mati
Artikel 4 jam lalu 66 disimak
KKP Amankan Kapal Ikan Asing di Sekitar Selat Malaka
Artikel 1 hari lalu 176 disimak

POPULER PEKAN INI

Nama Plt. Sekdako Batam Diumumkan Kamis ini, Firmansyah Jadi Kandidat Kuat
Artikel 7 hari lalu 516 disimak
SMKN 1 Batam Juara Futsal Championship Hi School 2025
Sports 3 hari lalu 340 disimak
Unit Reskirm Polsek Batu Ampar Amankan Pria Pelaku Penganiayaan Pacar
Artikel 6 hari lalu 339 disimak
Volume Peti Kemas di Pelabuhan Batam Naik 15% pada Semester I 2025
Artikel 3 hari lalu 334 disimak
Ketika Doa Naomi Tak Terkabul: dan Kemacetan Parah di Negeri Komunis
Catatan Netizen 3 hari lalu 325 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?