KONDISI Covid-19 yang mulai terkendali di Batam menumbuhkan rasa optimisme di sektor akomodasi seperti perhotelan. Meskipun tingkat hunian hotel atau okupansi masih belum sama seperti sebelum Covid-19, tapi ada peningkatan yang cukup signifikan.
“Sejak dibukanya perbatasan (Singapura dan Indonesia), kunjungan wisatawan cukup signifikan dibanding masa Covid-19 kemarin,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Batam, Muhammad Mansur, Senin (18/7) di Batuaji, Batam.
Untuk menambah daya tarik Batam di mata wisatawan mancanegara (wisman), perhatian dari pemerintah daerah sangat diperlukan khususnya untuk menarik minat wisman berkunjung di hari-hari biasa atau weekday.
Mansur berharap pemerintah daerah bisa memberikan stimulus berupa keringanan pajak dalam kurun waktu tertentu, atau menggelar iven wisata lebih banyak agar sektor akomodasi seperti perhotelan mampu bangkit dari kejatuhan saat pandemi Covid-19 lalu, dan tentu saja menarik wisman agar mau berkunjung ke Batam.
“Saat weekend, banyak wisman berkunjung. Mereka di Batam bisa dari Jumat, Sabtu dan Minggu. Tapi untuk weekday ini perlu dicari solusinya,” katanya lagi.
Menurut Mansur, perbandingan kunjungan wisman antara weekend dan weekday itu sangat besar. “Perbandingannya lebih dari separuh. Misal di weekend itu 5 ribu kunjungan, maka di weekday itu hanya 2 ribu kunjungan,” paparnya.
Kesempatan untuk memaksimalkan kunjungan wisman ke Batam masih terbuka lebar, sebabnya karena harga tiket pesawat langsung ke tujuan destinasi wisata lainnya di Indonesia, seperti Bali dan Jakarta masih tergolong mahal.
“Kita harus manfaatkan itu. Selain tujuan wisata, kita juga menjadi hub ke luar negeri,” jelasnya.
Momentum saat ini sangat baik, apalagi menyusul pembukaan Pelabuhan Harbour Bay Front. “Minggu-minggu terakhir ini rata-rata kamar hotel penuh. Namun saat weekday, kembali ke negaranya,” paparnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, tingkat kunjungan wisman ke Batam pada Mei 2022 sebanyak 16.761 kunjungan. Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan saat pandemi Covid-19 masih merajalela di Batam, tepatnya Mei 2021 lalu. Persentase kenaikannya sebesar 6.741 persen.
“Wisman didominasi dari Singapura dengan kontribusi sebesar 49,82 persen dari jumlah wisman selama Januari-Mei 2022,” kata Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto.
Sementara itu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri pada bulan Mei rata-rata 37,11 persen atau naik 9,90 persen poin dibanding TPK April 2022 yang tercatat sebesar 27,21 persen.
“Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu lokal pada hotel berbintang di Kepri pada Mei tercatat sebesar 1,96 hari atau naik 0,46 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu di April 2022,” ucapnya (leo).