PARIWISATA di Kota Batam menjadi satu dari beberapa daerah di Indonesia yang sangat terdampak dari wabah Novel Coronavirus – 2019 – nCov atau Virus Corona. Bukan hanya karena pembatalan penerbangan langsung dari Batam ke China (Shenzhen dan Xi’an) yang baru saja berjalan, namun juga disebabkan melambatnya gerak kedatangan turis dari Singapura menuju Batam.
Selama ini, Singapura menjadi salah satu jalur utama penyumbang kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus) ketika harga tiket pesawat yang mengalami kenaikan dan kebijakan bagasi berbayar diterapkan sejak 2019 lalu.
Temuan sebanyak 21 kasus Novel Coronavirus – 2019 – nCov di Singapura sampai 4 Februari lalu, diakui Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Kepri, Andika Lim, memberi dampak signifikan pada kunjungan Wisman ke Batam melalui negara tetangga ini. Tidak hanya, kunjungan dari wisman asal Singapura, namun juga kunjungan turis negara lain yang datang ke Batam melalui Singapura.
Sejak mulai heboh di awal Januari hingga saat ini, Andika memperkirakan terjadi penurunan hingga angka 80 persen, baik itu wisman maupun wisnus.
“Efeknya sangat besar. Wisman China ke Batam 100 persen turun karena penghentian penerbangan. Dari jalur Singapura ke Batam sekitar 80 persen turun. Sekarang sepi agensinya (agensi travel),” kata Andika ketika dihubungi pada Rabu (5/2).
Meskipun demikian, Andika meyakini masih ada celah untuk bisa menjaga agar kunjungan wisman dan wisnus bisa tetap bertahan dan tidak terus menurun karena virus ini. Salah satunya tetap manfaatkan kecenderungan wisman Singapura tetap banyak yang ingin keluar ketika ada waktu luang.
Namun stakeholder harus tetap menjaga Batam tetap steril ketika menampung kedatangan mereka.
“Sangat penting untuk Batam tidak terinfeksi (Virus Corona). Tapi kita juga harus jaga dan awasi kedatangan WNA ke Batam. Kalau Batam tetap aman, maka akan segera pulih. Karena kedekatan kita dengan Singapura dan mereka punya kepentingan untuk rileks,” kata Andika lagi.
Untuk sementara waktu, tidak banyak yang dapat dilakukan. Karena kondisi tersebut tegantung kondisi di China dan Singapura. Andika beharap kondisi di china bisa segera terkendali (penyembuhan dan tidak ada yg terjangkit lagi).
“Untuk market lain, Singapura diharap kondusif untuk bisa mengoptimalkan wisman lain di Singapura ke Batam,” kata Andika lagi.
*(bob/GoWestId)