MEMBUAT sebuah toko online, baik di e-commerce maupun instagram, membutuhkan visual yang menarik untuk membuat pengunjung tertarik. Salah satu kekuatannya adalah pada foto yang dibuat dengan estetika dan membuat produk jualan menjadi tak biasa.
Tidak dipungkiri lagi jika pandemi membuat jumlah UMKM semakin banyak. Pebisnis muda, khususnya pedagang online bertaburan, sebagai imbas dari hilangnya pekerjaan tetap yang mereka miliki karena pandemi tak kunjung usai.
Data sebuah ecommerce berwarna hijau menunjukkan jika sejak awal pandemi, mereka mendata ada lebih dari 3,8 juta UMKM baru yang bergabung.
Pengajar workshop fotografi produk UMKM asal Batam, Meyani Kristina Ningrum mengatakan, jika kesan visual bisa memberikan informasi secara virtual produk yang mereka tawarkan melalui promosi sosial media. Terlebih, kata dia, jangkauan promosi pun bisa lebih luas dengan foto yang diposting di sosial media.
“Namun kalau dilihat kenyataannya, banyak pelaku UMKM, terutama ibu-ibu yang masih minder membuat foto produk. Selain tidak memiliki keahlian memotret, mereka juga menyadari tak memiliki perangkat yang memadai. Padahal foto itu penting untuk naikkan penjualan. No photo, no omzet,” ujar Meyani saat memberikan paparan fotografi untuk UMKM di sebuah acara di Bogor, Jumat (8/10/2021).
Padahal, kata dia, untuk memfoto produk tidaklah membutuhkan perangkat yang mahal.
Mereka bisa menggunakan smartphone atau telepon pintar yang sudah tersemat fasilitas kamera di dalamnya.

Mey menambahkan, jika DSLR dibutuhkan untuk kebutuhan cetak dalam ukuran besar. Sedangkan membuat postingan di Instagram tak perlu dicetak.
“Kalau cuma untuk dipajang di Instagram atau toko online, pakai kamera ponsel sudah cukup,” kata Mey.
(*/nes)
Sumber : UZONE