PEMAIN Arsenal Mesut Oezil angkat bicara soal kondisinya di klub itu belakangan ini.
Gelandang berkebangsaan Jerman itu tidak pernah bermain bagi Arsenal sejak kompetisi digulirkan kembali setelah pandemi.
Puncaknya saat Arsenal berhadapan dengan Chelsea pada final Piala FA 2019-2020, Oezil tidak masuk skuad. Ia justru melancong ke Turki.
Beberapa rumor menyebutkan bahwa ditepikannya Oezil karena dirinya menolak pemotongan gaji selama pandemi.
Oezil adalah salah satu dari tiga pemain Arsenal yang menolak pemotongan gaji.
Kepada The Athletic, ia pun menjelaskan situasinya di klub pada saat itu.
“Kami membutuhkan lebih banyak informasi (soal gaji) dan banyak pertanyaan yang belum terjawab,” ucap Oezil, dilansir dari ESPN.
“Semua orang baik-baik saja dengan masa penangguhan (akibat pandemi), sementara ada begitu banyak ketidakpastian. Saya akan baik-baik saja untuk mengambil bagian keputusan klub, dan kemudian dilakukan pemotongan gaji jika diperlukan,” tuturnya.
“Namun, kami dilarikan ke sana tanpa konsultasi yang tepat,” kata Oezil.
Menurut Oezil, semua pemain di Arsenal membutuhkan detail dari pemotongan gaji, termasuk ke mana uang harus dilarikan.
“Bagi siapa pun dalam situasi ini, Anda memiliki hal untuk mengetahui segalanya,” ujarnya.
“Tetapi kami tidak mendapatkan cukup detail. Itu terlalu cepat untuk sesuatu yang sangat penting,” ucap Oezil.
Lebih lanjut, Oezil merasa dirinya menjadi pihak yang disalahkan setelah kabar penolakan pemotongan gaji.
“Saya bukanlah satu-satunya pemain yang menolak pemotongan gaji pada akhirnya, tetapi hanya nama saya yang dimunculkan,” kata dia.
Ia menyebutkan bahwa ada pihak-pihak yang sengaja menghancurkan kariernya di Arsenal dalam dua tahun belakangan.
“Orang-orang telah mencoba menghancurkan saya selama dua tahun belakangan,” ucap Oezil.
“Untuk membuat saya tidak bahagia, mendorong agenda yang mereka harap akan membuat para pendukung melawan saya dan memberikan gambaran yang tidak benar,” kata Mesut Oezil.
(*)
Sumber : ESPN / The Athletic