BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan pemahaman terkait mitigasi bencana kepada warga Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) setelah terjadi bencana tanah longsor di daerah tersebut, Senin (6/3/2023) lalu.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Bambang Surya Putra, mengatakan diperlukan mItigasi bencana sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana. Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
“Harus dibuat mitigasi bencana, agar masyarakat mengerti potensi dan ancaman bencana di daerah ini,” kata Bambang Surya Putra saat mengisi acara sosialisasi mitigasi bencana di Gedung Pertemuan Kampung Pelimpak, Serasan, dikutip dari Antara, Minggu (12/3/2023).
Ia mengatakan, setiap desa harus membuat rencana, jalur evakuasi ketika terjadi bencana, seperti harus mengungsi kemana dan harus mengenal tanda akan terjadinya bencana.
“Misalnya membuat peringatan dini dari tanda-tanda bencana, potensi tanah bergeser bisa dengan alat sederhana, seperti kaleng yang bisa mengeluarkan suara ketika ada geseran di daerah rawan longsor,” kata Bambang.
Menurut dia, mitigasi ini sebagai upaya bersama untuk saling bahu membahu menata kehidupan ke depan khususnya Pulau Serasan. “Karena aktivitas masyarakat di sini harus terus berjalan dan ke depan, dan harus lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara, Bupati Natuna, Wan Siswandi, mengatakan di Serasan menurut Badan Geologi memang ada beberapa titik rawan longsor, namun tidak perlu ditakuti tapi harus diantisipasi agar tidak ada lagi korban bencana ketika terjadi longsor.
“Sebenarnya kejadian kemarin sudah ada tanda tanda, karena itu saat ini kita lakukan sosialisasi dan mitigasi agar tidak terulang kembali,” kata Bupati.
Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Natuna masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi untuk melakukan pemetaan dan survei wilayah mana saja yang rawan bencana. “Saat ini masih dikaji nanti kita akan dapat hasil dan laporannya,” imbuhnya.
Namun, ia juga mengatakan yang terpenting bagi masyarakat di Serasan saat ini adalah mengenali tanda-tanda akan terjadinya bencana.
Kegiatan sosialisasi diikuti oleh perangkat desa, kecamatan, dan masyarakat Serasan dan sosialisasi juga dilakukan di Kecamatan Serasan Timur.
(*/pir)