BUKAN hanya ancaman kesehatan warga di Kepulauan Riau saja. Pandemi Corona Virus COVID-19, juga mulai berimbas di berbagai sektor dan lini kehidupan masyarakat lainnya di Kepulauan Riau.
Di sektor pelayaran internasional, frekuensi operasi kapal-kapal Batam – Singapura juga sudah jauh berkurang. Seperti yang terlihat di pelabuhan internasional Batam Centre.
Kawasan gedung utama pelabuhan itu pada Rabu (18/3) kemarin, terlihat sepi sekali. Sejalan dengan fakta pembatalan kapal yang dari semula ada 34 trip menuju Singapura tersisa 11 saja, dan 43 trip menuju Malaysia yang menyisakan 7 trip saja, hingga pukul 10.40 WIB tadi.
Mereka yang ada di pelabuhan, kata Manajer PT Syinergy Tharada, pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Rizan Astaga, adalah warga negara asing umumnya berasal dari Singapura dan Malaysia yang akan kembali ke tanah air mereka.
Selebihnya, adalah petugas lintas instansi yang berjaga, mengawasi arus keluar masuk dengan pengukur suhu dan masker yang melekat di muka.
Di sisi dunia Industri, wabah virus corona selain memberi ancaman kesehatan orang, juga memberi dampak pada mobilitas 6.552 expatriate dari berbagai jabatan di Batam. Mulai dari Presiden Direktur, General Manager, Manager Produksi sampai pada para engineer yang bekerja di Batam dan mobile ke Batam-Singapura dan Batam-Malaysia.
Kondisi ini membuat aktivitas produksi industri di Batam mengalami gangguan. Belum lagi Lockdown itu juga memberi dampak pada terganggunya aktivitas keluar masuk bahan baku industri dari kedua negara ke Batam.
Semoga, kondisi ini tidak lama terjadi dan situasi pulih seperti sebelumnya.
(bob/yum/GoWestID)