PULUHAN tahun tidak pernah difungsikan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam tengah menyiapkan rencana besar untuk mendirikan pusat kegiatan seni dan budaya di Kota Batam dengan merevitalisasi Gedung Beringin yang berada di kawasan Sekupang.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, saat acara pembukaan Kenduri Seni Melayu (KSM) pada Sabtu (17/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut Amsakar menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan satu lokasi yang akan dijadikan sebagai pusat berkesenian dan pameran budaya di Batam.
Lokasi yang dimaksud adalah Gedung Beringin yang terletak di kawasan Sekupang.
“Kajian awal untuk mewujudkan rencana tersebut sedang disusun oleh Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata),” katanya.
Dikutip dari batampos.co, Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, membenarkan telah menyelesaikan kajian akademis terkait rencana tersebut.
Kajian tersebut bahkan telah diserahkan kepada Wali Kota dan tinggal dilanjutkan ke tahap Detail Engineering Design (DED).
“Role model kita adalah Taman Ismail Marzuki di Jakarta. Gedung Beringin akan dijadikan taman budaya, dan kajian akademisnya sudah selesai,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Dalam kajian tersebut, Disbudpar merancang dua panggung di lokasi itu, yakni panggung outdoor dan panggung indoor. Ini dilakukan agar aktivitas seni dapat berlangsung dalam berbagai kondisi dan bentuk pertunjukan.
Terkait kondisi fisik Gedung Beringin saat ini, Ardi menyebutkan bahwa keputusan apakah akan direhabilitasi atau dibangun ulang akan menunggu hasil DED.
“Kita lihat DED-nya dulu nanti,” tambahnya.
Sementara itu, dari sisi legalitas lahan, Ardi memastikan tidak ada kendala berarti. Status lahan Gedung Beringin sudah berada di bawah penguasaan Pemko Batam dan telah diserahkan ke Disbudpar.
Dengan legalitas yang jelas dan dukungan dari kepala daerah, ia optimistis pembangunan taman budaya tersebut bisa segera dimulai. Namun, untuk saat ini, pihaknya masih menunggu rampungnya penyusunan DED.
“Kita kejar DED-nya dulu, setelah itu baru bisa bicara lebih lanjut soal anggaran dan waktu pelaksanaan,” tambahnya.
Meski belum disebutkan berapa nilai anggaran yang dibutuhkan, proyek ini akan masuk dalam skala prioritas pembangunan di masa kepemimpinan Wali Kota Amsakar.
“Kita akan genjot ini sesuai dengan skala prioritas. Sebab ini masuk dalam 15 program prioritas Pak Wali,” kata dia.
Jika terealisasi, taman budaya di Gedung Beringin akan menjadi pusat seni dan budaya pertama di Batam yang representatif dan inklusif, sekaligus menjadi wadah utama bagi komunitas seni dan paguyuban budaya di kota ini. (*)