GUNA memenuhi kebutuhan daging sapi bagi masyarakat saat Ramadhan, Idulfitri hingga Iduladha 2023, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) mendatangkan 600 ekor bibit sapi dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara, menyebutkan 600 bibit sapi tersebut sudah masuk ke Kepri melalui Kota Tanjungpinang, menggunakan jalur laut.
Adi yang juga Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Kepri, menyebutkan kedatangan sapi asal luar daerah tersebut sudah mendapat izin dan rekomendasi dari Satgas PMK Nasional atau Pemerintah Pusat.
“Hal ini mengingat NTT berstatus zona hijau wabah PMK, begitu pula dengan Tanjungpinang, sebagai ibu kota Kepri,” kata Adi di Tanjungpinang, dikutip dari Antara, Kamis (16/3/2023).
Adi mengatakan, ia menjamin ratusan ternak sapi yang baru masuk itu dalam keadaan sehat, karena telah menjalani karantina selama 14 hari di NTT sebelum kemudian dikirim ke Kepri.
“Sampai di sini, dikarantina lagi sekitar 14 hari di kandang-kandang milik peternak sapi. Lalu disuntik vaksin, sebagai upaya mencegah berbagai penyakit berbahaya pada hewan ternak, seperti PMK,” ujar Adi.
Ia pun menyampaikan bahwa saat ini pasokan ternak sapi di Kepri sangat terbatas, sehingga pihaknya terpaksa mendatangkannya dari luar provinsi, dengan catatan wilayahnya zona hijau atau bebas PMK ternak.
Menurutnya, menjaga ketersediaan ternak sapi di daerah itu sangat penting, sebab dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan sampai Hari Raya Iduladha tahun ini, dapat dipastikan permintaan daging sapi segar bakal melonjak.
“Kami akui masih ketergantungan ternak sapi dari provinsi lain di Indonesia, karena persediaan bibit sapi lokal yang minim,” ujarnya.
Ia mengutarakan harga jual daging sapi segar ke depan diprediksi akan naik dari biasanya dipicu adanya tambahan beban biaya akomodasi pengiriman bibit sapi dari luar daerah yang harus dikeluarkan oleh para pedagang/peternak sapi lokal.
(*/pir)