UNTUK memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Lebaran Idulfitri 1444 H, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menambah pasokan LPG di wilayah Kepri khususnya Kota Batam.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menyebutkan sebanyak 12 ribu tabung telah dipasok ke wilayah Batam.
“Stok dan pendistribusian BBM dan LPG aman di Kepri. Kami juga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 12 ribu tabung pada Selasa (21/3) lalu bekerja sama dengan Disperindag Kota Batam,” kata Satria, Sabtu (25/3/2023).
Satria menjelaskan, penambahan pasokan LPG ke Batam itu untuk mengantisipasi kekurangan LPG di wilayah Kecamatan Sekupang, Bengkong, Batam Kota, Sagulung, Nongsa, Batu Aji, Sei Beduk, Batu Ampar, Lubuk Baja.
Pertamina bersama Disperindag Kota Batam telah mengadakan kegiatan operasi pasar di sembilan kecamatan di Kota Batam.
Data dari Pertamina penambahan pasokan LPG oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga akan menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak tiga persen di Kota Batam dan empat persen di Kabupaten Karimun dari pasokan normal.
LPG 3 kg merupakan LPG yang diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran.
“Kuota LPG aman, hari ini (25/3) dan besok (26/3) kami akan menambah pasokan LPG bersubsidi sebanyak 34.160 tabung di Batam dan 8.400 tabung di Karimun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan LPG selama Ramadan,” jelasnya.
Satria mengimbau agar masyarakat bijak dalam menggunakan energi dalam hal ini BBM dan LPG. Selain itu, masyarakat juga tidak perlu panik dan khawatir tentang ketersediaan BBM dan LPG di Kepri.
“Masyarakat tidak perlu melakukan panic buying, distribusi LPG juga sudah lancar. Beli secukupnya, jangan menimbun dan jangan menjual kembali,” katanya.
Satria menuturkan bahwa beberapa waktu lalu terkait informasi kesulitan masyarakat mendapatkan LPG 3 kg di Batam lebih disebabkan oleh faktor panic buying dan adanya sektor rumah tangga mampu yang masih menggunakan LPG Subsidi.
Selain itu, masih banyak ditemukannya usaha menengah ke atas khususnya di jasa kuliner yang masih menggunakan LPG 3 kg dan menyetoknya dalam jumlah banyak bisa lebih dari 5 tabung.
“Kami berharap agar pemilik usaha menengah, usaha besar, restoran, masyarakat mampu untuk menggunakan LPG non subsidi, gunakan Bright Gas ukuran 5,5 kg dan 12 kg yang mempunyai beberapa keunggulan dan tetap hemat,” harapnya.
“Di Bulan Ramadan yang baik ini mari kita gunakan energi dengan bijak, jangan rampas hak masyarakat yang berhak menikmati Subsidi,” ucap Satria.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Aparat Penegak Hukum, untuk mendukung kelancaran distribusi energi kepada masyarakat.
“Saat ini, yang diperlukan adalah edukasi tegas dari Aparat Penegak Hukum dan pemerintah setempat untuk menindak pihak-pihak yang menyalahgunakan LPG Subsidi karena bukan peruntukannya. Secara stok dan distribusi lancar, maka yang diperlukan adalah edukasi tegas dari aparat berwenang,” tegas Satria.
(*/ade)