Hubungi kami di

Budaya

Ritual Pawai Ogoh-Ogoh di Batam

Terbit

|

Ogoh–Ogoh dilambangkan sebagai bhuta kala yang merupakan gambaran sifat buruk manusia (sad ripu) seperti marah, iri, lobha, serakah, bingung dan lain sebagainya. Setelah selesai diarak, ogoh-ogoh ini akan dibakar sebagai simbol bahwa manusia telah membakar sifat buruknya, sehingga pada esok harinya Umat Hindu tenang dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian.

BACA JUGA :  Pedagang Batu Besar Mulai Bongkar Kios, Lahan Relokasi Masih Pematangan

Dalam sastra disebutkan pula bahwa pawai ogoh – ogoh juga membantu para bhuta kala meningkatkan kualitas kesuciannya sehingga bhuta kala menjadi nyomya atau somya.

BACA JUGA :  Pendaftaran Secara Manual Karena Server PPDB Online Down Lagi

Umat Hindu mulai merayakan Nyepi dengan mengedepankan empat pengendalian diri, pertama tidak boleh menyalahkan api (amatigeni), tidak melakukan aktivitas apapun (amatikarya), tidak boleh berpergian (amatilelungan) dan tidak menikmati hiburan (amatilanguan).

(*)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook