BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi banjir pesisir, atau yang dikenal dengan istilah rob, di wilayah Kepulauan Riau. Fenomena ini diperkirakan akan terjadi antara 14 hingga 29 Maret 2025.
Prakirawan BMKG, Fitri Annisa, menjelaskan bahwa fenomena bulan purnama dan fase perigee yang terjadi pada waktu tersebut dapat menyebabkan peningkatan ketinggian pasang air laut.
“Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir pesisir di daerah tertentu,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan di Batam pada Jumat (13/3/2025) kemarin.
Wilayah yang diprediksi akan terdampak, terutama di sekitar pesisir Kota Batam, mencakup Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, dan Nongsa. Selain itu, Kabupaten Lingga, dengan fokus pada Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, dan Senayang, juga berisiko mengalami banjir serupa. Tak ketinggalan, Kabupaten Karimun dan Bintan, dengan Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Meral, Bintan Utara, Teluk Sebong, dan Bintan Timur, juga diprediksi terpengaruh.
Fenomena banjir pesisir ini dapat mengganggu berbagai aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Fitri menegaskan bahwa kegiatan bongkar muat di pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat dapat terganggu akibat meningkatnya ketinggian air.
Masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap kemungkinan dampak dari pasang maksimum air laut. BMKG juga menyarankan agar warga terus memantau informasi terkini mengenai peringatan dini banjir rob dan kondisi cuaca maritim.
(sus)