KOTA Malang, Jawa Timur, memiliki pos kamling yang anti mainstream. Jika di daerah lain pos kamling itu hanya tempat ronda malam dan berkumpul, tetapi di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, berbeda. Di sana, terdapat pos kamling cerdas.
Saat malam hari, fungsi pos kamling itu seperti pada umumnya, untuk berjaga malam. Namun saat pagi hari, pos kamling yang terletak di lingkungan RT 02 RW 01 kelurahan Pandanwangi itu menjadi taman baca untuk anak-anak sekitar.
Kisahnya berawal dari seorang warga bernama Sutikno. Ia prihatin melihat minimnya fasilitas tempat bermain anak yang aman dan mendidik. Kemudian, pria 40 tahun itu menyulap pos kamling itu menjadi tempat anak-anak membaca. Ide Sutikno itu juga tidak lepas dari program yang tengah digalakkan Wali Kota Malang sendiri, yakni peduli minat literasi anak.
Sutikno tidak mendapat kesulitan saat idenya disampaikan pada warga. Mereka langsung menyambut dengan semangat. Warga menilai, ide Sutikno itu sejalan dengan fungsi poskamling sebagai pusat informasi warga sekaligus tempat berkumpul untuk bersosialisasi.
Kini, pemandangan pos kamling di kelurahan Pandanwangi itu menjadi ramai, baik itu orang tua maupun anak-anak. Pos kamling itu menjadi tempat bermain yang aman dan syarat akan pendidikan. Demikian dikutip dari ngalam.co, Jumat 12 Mei 2017.
Untuk mengumpulkan buku, Sutikno mendapatkannya dari sumbangan warga. Ia gunakan ruang utama pos kamling sebagai penyimpanan. Ada beberapa jenis buku yang dikumpul, mulai dari bacaan untuk anak-anak, hingga orang tua.
Semua warga bebas membaca di sana. Namun khusus untuk anak-anak, biasanya pria dua anak itu mendampinginya di Poskamling Cerdas tersebut, agar buku yang dibaca sesuai dengan usia mereka. Menurut Sutikno, aktivitas barunya itu tak mengganggu pekerjaan sehari-harinya yang berjualan galon air mineral, karena warga lain turut membantu.
Sutikno dan warga terus mempercantik dengan mengecat warna-warni pada pos kamling. Sehingga, anak-anak pun akan lebih betah saat bermain di sana.
Seiring bergulirnya waktu, warga pun tak ragu menggendeng kalangan akademisi seperti mahasiswa agar terjun ke kampung-kampung, guna memaksimalkan fungsi pos kamling cerdas itu. Bantuan dari kalangan akademisi itu dinilai sangat penting, karena dapat memuluskan niat baik Sutikno dan warga setempat.
Upaya ini pun mendapat dukungan dari Wali Kota Malang Mochamad Anton alias Abah Anton. Menurut dia, kehadiran pos kamling cerdas tersebut semakin menguatkan program pembangunan kampung-kampung tematik yang sudah berjalan.
Partisipasi dan keterlibatan warga yang mengundang acungan jempol dari orang nomor satu di Kota Malang tersebut. Anton pun menyebut, upaya Sutikno dan warga setempat menunjukkan bahwa predikat Kota Pendidikan untuk Kota Malang tidak hanya diukur dari banyaknya lembaga pendidikan, namun juga berdasarkan nilai-nilai pendidikan yang telah mengakar di masyarakat.
Dia berharap pos kamling cerdas itu diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi pos kamling lainnya untuk ikut berbanah. Kadang, di beberapa tempat dapat dijumpai pos kamling yang terabaikan fungsinya, bahkan ada yang kondisinya yang memperihatinkan karena tak terawat.
Poskamling Cerdas tersebut ke depannya bakal dijadikan posko pengaduan, pusat informasi keamanan, kesehatan, pendidikan, dan belajar bagi warga sekitar. ***