PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 yang saat ini tengah berlaku di Batam, membawa dampak positif bagi pertumbuhan pasar properti.
“Manfaatnya banyak, karena sekarang bank lebih berani dalam memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan, kepada GoWest Indonesia, Rabu (24/11).
Menurut Achyar, kondisi pasar properti saat ini lebih stabil dibandingkan enam bulan silam.
“Sebenarnya masih banyak yang bisa digarap dari sektor KPR ini. Meski bank masih ada pilih-pilih, kondisi sekarang sudah lebih bagus daripada pertengahan tahun lalu,” paparnya.
Untuk pemasaran rumah subsidi, Achyar mengungkapkan bahwa pasarnya cukup stabil. Sementara untuk rumah menengah ke atas, khususnya rumah bernilai Rp 1 miliar ke atas, masih berupaya untuk pulih.
“Karena sebelumnya banyak yang batal, karena konsumennya juga terimbas pandemi. Tapi saat ini, dengan banyaknya relaksasi seperti pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPn), dampaknya terasa positif,” ungkapnya.
Pelonggaran seperti saat ini memang menjadi angin segar bagi pengembang, karena sebelumnya bank memang tidak mudah dalam memberikan pinjaman kredit konsumtif.
“Dari segi risiko, belum ada kemudahan pemerintah ke bank saat pandemi ini. Jadi risiko yang ada ditanggung bank sendiri, karena bank itu melihat dari kemampuan bayar nasabah,” jelasnya.
Dari segi bonafiditas nasabah, maka karyawan BUMN dan PNS menjadi prioritas utama, karena memiliki kemampuan membayar jangka panjang.
“Sedangkan dibawah itu, diteliti satu per satu. Dari individu, bank juga memperhatikan, dilihat dari rekening koran dan kepatuhan kredit juga. Apakah disiplin atau tidak,” jelasnya.
*(rky/GoWestId)