PERUSAHAAN penyedia pusat data terkemuka asal Singapura, Princeton Digital Group (PDG) akan membangun data center di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Group.
Seperti yang GoWest Indonesia beritakan sebelumnya dilansir dari Bloomberg, (PDG) akan menginvestasikan Rp 15 triliun untuk data center tersebut. Prospek ekonomi digital yang semakin menjanjikan di Asia Tenggara menjadi salah satu poin utama rencana investasi tersebut.
Rencana ini sudah dimulai pada 20 Februari lalu, dimana PDG meluncurkan strategi SG+ dengan mengumumkan kehadiran kampus pusat data berkapasitas 96 MW di Batam.
PDG sedang mengembangkan situs pusat data di Batam dan Johor sebagai perluasan dari operasi perusahaan di Singapura. Strategi SG+ PDG memperluas infrastruktur mereka dengan skala luas mencakup Singapura, Batam, dan Johor.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengawal jalannya investasi ini. Kehadiran PDG di Batam akan memperkuat posisi KEK NDP sebagai hub pusat data.
“Kami sangat senang PDG Singapura telah memilih Batam untuk membangun proyek hyperscale 96 MW guna menyediakan kapasitas pusat data yang lancar dan stabil bagi pelanggan mereka. Kami akan memberikan dukungan dan berkomitmen mengawal kelancaran proyek besar ini di Batam,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kehadiran investasi ini akan memberikan dorongan kuat bagi KEK NDP Batam sebagai pusat jembatan digital Indonesia.
“Investasi PDG di Nongsa Digital Park semakin memperkuat posisi KEK sebagai hub pusat data di kawasan. Kami berharap PDG dapat terus berkembang sebagai pemimpin infrastruktur digital di Asia,” ucapnya.
Dengan rencana investasi awal mendekati US$1 miliar, kampus ini akan dibangun di atas tanah seluas 6 hektar di Batam dan akan terdiri dari empat gedung dengan kapasitas masing-masing hingga 24 MW, sehingga total kapasitas daya sebesar 96 MW.
Sementara itu Ketua dan Kepala Eksekutif Princeton Digital Group, Rangu Salgame mengatakan Princeton Digital Group PDG adalah pengembang dan operator infrastruktur internet terkemuka.
PDG juga telah beroperasi di Cina, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang, portofolio pusat datanya memperkuat perluasan hyperscaler dan perusahaan di ekonomi digital yang tumbuh paling cepat di seluruh Asia.
“Kampus baru di Batam memperkuat strategi pertumbuhan kami dan memantapkan kehadiran kami yang sudah kuat di seluruh wilayah di China, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Batam, atas atensinya terhadap kemitraan ekonomi digital dan pariwisata yang memberikan kesempatan bagi pihaknya untuk mengembangkan perusahaan di kawasan ini.
Pemerintah Indonesia menetapkan Nongsa sebagai KEK untuk ekonomi digital dan pariwisata.
“Nongsa dan Batam digambarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai ‘jembatan digital’ antara Singapura dan Indonesia, karena permintaan akan talenta teknologi, tenaga listrik berkelanjutan, lahan untuk mengembangkan pusat data, dan kapasitas kebutuhan yang terus meningkat,” paparnya.
Sementara itu Vice-President & Head Kemitraan Regional Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura, Herman Loh menurutkan bahwa infrastruktur yang tangguh, andal, dan stabil adalah pendukung utama dalam ekonomi digital, dan ekspansi terbaru PDG di Nongsa.
Keberadaan PDG di Batam menurutnya akan meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan digital yang terus berkembang dan menyediakan space bagi yang ingin berekspansi di kawasan ini.
Berkantor pusat di Singapura, PDG adalah pemimpin di pasar hyperscaler Asia. Perusahaan meluncurkan pusat data 48 MW di Mumbai pada Desember 2022 dan berkembang pesat di Asia dengan total kapasitas 600 MW di seluruh portofolio 20 pusat data di lima pasar utama. Sementara pusat data 100 MW di Saitama, Tokyo, dijadwalkan selesai pada tahun 2024 (leo).