WALI Kota Tanjungpinang, Rahma, mengatakan membentuk pengusaha-pengusaha kecil yang tangguh dan mandiri, merupakan tujuan serta menjadi target pembangunan ekonomi kerakyatan di Kota Tanjungpinang.
Sejak tahun 2021, Rahma mulai menyalurkan berbagai bantuan kepada para pelaku UMKM dan IKM. Bahkan, pasca pandemi Covid-19, ia semakin “garang” melaksanakan program untuk meningkatkan dan membangun kemandirian ekonomi masyarakat Tanjungpinang.
Tak heran, dandang, panci, kuali seolah identik dengan Rahma. “Ada yang menyebut saya dengan wali kota dandang panci kuali. Tidak masalah, karena sebutan itu malah membuat saya semakin kuat untuk terus membantu para pelaku usaha kecil,” ujarnya.
Tidak sekadar bicara, keinginan itu diwujudkan Rahma dengan memberikan bantuan dan fasilitas kepada sebanyak 1.733 pelaku UMKM dan IKM. “Saya bertekad membangun kekuatan ekonomi masyarakat, agar masyarakat berdaulat secara ekonomi,” ungkapnya.
Persoalan ketersediaan anggaran, Rahma punya banyak cara. Mulai dari APBN, APBD, Dana Insentif Daerah (DID), sampai dana CSR perusahaan ditujukan untuk memperkuat ekonomi pelaku UMKM/IKM.
Jenis bantuannya beragam, tergantung kebutuhan yang diperlukan oleh setiap pelaku UMKM. Mulai dari freezer, mixer, blender, kompor gas, ampia, oven, sampai ke dandang dan kuali. Mulai dari mesin bajak sampai ke bibit cabai, diterima kelompok tani.
Keseriusan visi pembangunan ekonomi kerakyatan yang dimiliki Rahma terlihat secara nyata, masif, dan berkelanjutan. Hal itu membuat embrio-embrio UMKM dan UKM tumbuh bak cendawan di musim hujan.
Pelaku IKM keripik bawang, contohnya. Dari sebelumnya memiliki kapasitas produksi 20 kilogram per bulan, bantuan peralatan dari “Wali Kota Dandang Kuali” mampu meningkatkan kapasitas produksinya sampai 40 kilogram per bulan.
“Tidak hanya menyediakan bantuan alat produksi, kita juga menyediakan sarana promosi produk IKM. Tujuannya agar mereka mampu terus meningkatkan kapasitas, dan tentunya juga akan menambah tenaga kerja baru,” beber Rahma.
Fasilitasi penjualan produk IKM ke swalayan, penyaluran produk ke hotel-hotel, dan penyelenggaraan bazar-bazar merupakan langkah strategis lain yang dibangun Rahma. Hasilnya sungguh luar biasa, karena pelaku UMKM/IKM mendapat omzet yang berlipat ganda.
Kemandirian ekonomi masyarakat Tanjungpinang, mampu membangun keseimbangan antara tingkat permintaan dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Tanjungpinang. Dari berbagai pelaksanaan program pembangunan ekonomi kerakyatan tahun 2022 lalu, Rahma berhasil mengomandoi tim pengendalian inflasi daerah.
Meski bukan daerah penghasil, Rahma berhasil menyusun dan melaksanakan berbagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi. Hasilnya, tingkat inflasi Kota Tanjungpinang berada pada level terendah ke-3 untuk wilayah Sumatra, dan terendah ke-7 di tingkat nasional.
“Saya lebih cenderung membangun ekonomi masyarakat dari skala mikro, langsung kepada para pelaku UMKM/IKM. Jadi saya enjoy saja ketika disebut orang dengan wali kota dandang kuali,” ucap Rahma.
(*/pir)