INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.000 pada perdagangan hari ini, Selasa (22/3/2022), ke rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.
IHSG parkir pada posisi 7.000,82 atau naik 0,66 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.003,26 dan terendah 6.968.2 pada hari ini.
IHSG hari ini dibuka dengan naik 25 poin atau 0,37% ke level 6.980. Indeks LQ45 juga ikut naik dengan menguat 4 poin atau 0,48% ke level 1.008.
Pada pukul 09.13 JATS, IHSG terus melanjutkan penguatan dengan naik 39 poin atau 0,57% ke level 6.994. Indeks LQ45 juga masih terus naik dengan menguat 7 poin atau 0,73% ke level 1.011. Demikian dikutip dari data RTI, Selasa (22/3/2022).
IHSG terus mengalami penguatan hingga perdagangan hari ini ditutup. IHSG menguat 45 poin atau 0,66% ke level 7.000,822. Indeks LQ45 juga naik 7 poin atau 0,80% ke level 1.011,753.
Berdasarkan riset Artha Sekuritas, IHSG ditutup menguat di level all time high setelah investor merespon perkembangan perang Rusia-Ukraina mengisyaratkan akan ada perundingan untuk perdamaian. Selain itu, kenaikan harga minyak mentah juga mendorong kenaikan saham di sektor energi.
Secara teknikal pergerakan saat ini masih di trend bullish yang cukup kuat setelah berhasil ditutup di level all time high disertai indikator stochastic yang membentuk golden cross. Investor masih akan mencermati perkembangan dari perang Rusia dan Ukraina serta mencermati pidato The Fed terkait kebijakan ekonomi ke depannya.
Sementara IHSG hari ini ditutup menguat, Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 34,552.99 (-0.58%), NASDAQ ditutup 13,838.46 (-0.40%), S&P 500 ditutup 4,461.18 (-0.04%).
Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan hari Senin setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengisyaratkan pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif daripada yang diantisipasi sebelumnya dan invasi Rusia ke Ukraina menambah ketidakpastian pasar.
Sementara, pertempuran berkecamuk di Ukraina sebagai upaya untuk merundingkan untuk mengakhiri konflik tampaknya membuat sedikit kemajuan. Harga minyak mentah terus melonjak karena Uni Eropa mempertimbangkan bergabung dengan Amerika Serikat dalam melarang minyak Rusia.
(*)
sumber: detik.com