KEHADIRAN Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia tampaknya membawa perubahan baru bagi rencana relokasi Warga Rempang, yang terimbas pembangunan pabrik kaca di pulau tersebut. Kabar terbaru, lokasi baru relokasi permanen warga akan berada di Tanjung Banun, yang berada di selatan pulau tersebut.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait. Melalui pesan Whatsapp, ia mengatakan rencana tersebut masih menunggu ketetapan dari pemerintah pusat di Jakarta.
“Tanjung Banun di Rempang. Kami masih menunggu ketetapannya (dari Jakarta),” kata Tuty saat dikonfirmasi, Kamis (21/9/2023) di Batam.
Tanjung Banun ini berlokasi di wilayah Dapur 6, selatan Pulau Rempang. Lokasinya dekat dari Jembatan V yang menghubungkan Pulau Rempang dan Pulau Galang.
Sebelumnya, relokasi akan dilakukan pada warga 4 kampung yang berada di wilayah Sembulang, sebelah timur Pulau Rempang, yakni Blongkeng, Pasir Panjang, Sembulang Hulu dan Sembulang Tanjung. Bahkan pengembang Pulau Rempang, PT Makmur Elok Graha (MEG) akan membangun menara di Blongkeng.
Luas areal 4 kampung tersebut sebesar 2.300 hektar, yang diperlukan untuk membangun pabrik kaca milik Xinyi Group. Karena pabrik tersebut juga akan berpolusi, maka relokasi menjadi wajib hukummnya.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa ia akan memikirkan solusi terbaru mengenai rencana relokasi Warga Rempang. Ia menerima masukan warga yang bersedia direlokasi, tapi tidak ke Pulau Galang, melainkan ke wilayah lain di Pulau Rempang.
(leo)