KOMODITI ikan dan rumput laut coklat berjenis sargasum sp tampaknya akan menjadi primadona Batam kedepannya.
Berdasarkan data dari Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SIKPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Batam, nilai ekspornya bahkan sudah menyentuh miliaran.
Kepala SKIPM dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Batam, Anak Agung Gede Eka Susila mengatakan, ekspor rumput laut Sargassum SP atau biasa dikenal sebagai rengkam oleh masyarakat setempat, saat ini tengah naik daun.
Satu-satunya perusahaan yang mengekspor rengkam di Batam yakni PT Kencana Bumi Sukses (KBS) yang berlokasi di Pulau Nipah, Setokok, Jembatan Dua Batam.
“Ekspor komoditi rumput lau ini sungguh signifikan,” ungkap Agung kepada GoWest Indonesia, Rabu (27/10).
Pada tahun 2020, total rengkam yang diekspor yakni 1.149 ton dengan nilai ekspor Rp 4,09 miliar. Sementara pada semester pertama 2021, KBS mengekspor 907,9 ton rengkam dengan nilai Rp 3,13 miliar.
“Dari Januari sampai dengan 25 Oktober 2021, rengkam yang diekspor mencapai 2.471,5 ton dengan nilai Rp 8,14 miliar. Frekuensi pengiriman sebanyak 51 kali, dengan negara tujuan China, Vietnam, dan Jepang,” tuturnya.
Menjala rengkam menjadi mata pencaharian alternatif bagi keluarga nelayan yang tinggal di sekitar PT KBS. Total ada 1000-an nelayan yang mencari rengkam.
Rengkam ini di China digunakan sebagai suplemen pakan ternak dan juga bahan pembuatan kosmetik. Rengkam ini dikirim dalam bentuk kering tentunya.
Sementara itu, untuk ekspor ikan pada semester pertama 2020 sebesar Rp 119,6 miliar. Kemudian di semester pertama 2021 meningkat menjadi Rp 170,9 miliar. Pandemi seakan tidak berpengaruh kepada ekspor ikan ke luar negeri.
*(rky/GoWest)