Khas
Resesi Global 2023 | Apa Kata BP Batam?

RESESI global 2023 menjadi salah satu isu terhangat di tengah masyarakat Batam. Sebagai kota industri yang berorientasi ekspor, Batam sangat bergantung pada perekonomian global. Dunia usaha di kota seribu ruko ini sudah memprediksi bahwa resesi akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi Batam.
Di tengah dinamika yang fluktuatif tersebut, Badan Pengusahaan (BP) Batam mencoba untuk bersikap optimis. Instansi yang bertugas mencari investor ini memastikan bahwa kegiatan ekonomi di Batam tetap akan berjalan lancar di tahun resesi nanti. Caranya yakni dengan memastikan investasi yang sudah eksis dapat memperluas usahanya dengan lancar.
“Untuk mengantisipasi perubahan atau krisis ekonomi yang kemungkinan terjadi, BP Batam perlu mendeteksi secara dini persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para perusahaan yang beroperasi di Batam,” kata Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad baru-baru ini saat diskusi dengan sejumlah perusahaan industri di Batam.
Menurut Sudirman, hal itu sebagai bentuk perhatian dari pemerintah dalam mengawal investasi yang masuk. Sebelumnya, BP Batam juga Oktober lalu telah memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang memiliki kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi di Batam.
“Mereka sangat mengapresiasi dan menghargai dukungan serta kerja sama dengan BP Batam,” ujarnya.
Upaya BP Batam lainnya agar Batam tetap berdaya saing, yakni mengawal perluasan usaha agar berjalan sesuai koridor yang telah direncanakan.
Baru-baru ini, perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor akan melakukan ekspansi usaha. Perusahaan tersebut merancang sejumlah site plan, dengan total investasi infrastruktur 85 Juta EUR atau setara dengan Rp 1,26 triliun.
“Tugas kami adalah mengawal dan memastikan investasi ini berada pada koridor yang direncanakan. Saat investasi ini jalan, maka lapangan kerja terbuka. Kami tentu sangat bersyukur dengan ekpansi ini, hal ini menunjukkan ada kepercayaan yang baik dunia investasi kepada Batam,” katanya lagi.
Dengan ekspansi tersebut, ia berharap dapat menjadi dorongan positif bagi peningkatan angka investasi di Batam, sejalan dengan upaya BP Batam yang tengah menggesa pembangunan infrastruktur Batam.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan langkah BP Batam tersebut selain ingin membangun komunikasi intensif dengan perusahaan, juga untuk menjamin terbukanya lapangan kerja di Batam.
Hingga saat ini, Batam masih menjadi magnet bagi pencari kerja dari seluruh daerah di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Batam, jumlah pencari kerja saat ini mencapai 22 ribu orang di Batam.
“Sudah seharusnya persoalan tenaga kerja ini menjadi tanggung jawab yang harus di atasi bersama,” katanya.
Tuty kembali menekankan BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah, selama ini selalu berupaya memberikan pelayanan dan kemudahan khususnya bagi perusahaan dan pelaku usaha untuk menanamkan modal dan perluasan usahanya di Batam.
“Tugas utama BP Batam adalah untuk menarik investasi dan bagaimana memberikan kemudahan perizinan usaha bagi perusahaan yang berinvestasi,” paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi di Batam. Adapun capaian investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Batam sepanjang Januari-Juni 2022 mencapai Rp 6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Secara komulatif realisasi investasi Semester I PMA di Batam sebesar 82,86 persen yang mencapai Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri sebesar 6,462 triliun. Praktis, dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar dengan 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri (leo).