BANYAK yang mengira penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit yang hanya dialami oleh orang dengan kelebihan berat badan.
Pada kenyataannya, penyakit kardiovaskuler dipengaruhi oleh banyak penyebab selain kegemukan. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan orang dengan berat badan kurang juga rentan mengalaminya.
Berat badan kurang atau yang dikenal dengan underweight adalah istilah untuk berat badan individu yang tidak sesuai dengan tinggi badan individu. Individu dikatakan memiliki berat badan kurang apabila nilai indeks masa tubuh (IMT) dibawah 18,5 kg/m2. Individu dengan berat badan kurang bisa disebabkan oleh faktor nutrisi, infeksi penyakit, atau genetik.
Seperti dikutip dari laman hellosehat.com, berat badan lebih dan obesitas bukanlah satu-satunya penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler pada umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang beraktivitas fisik, konsumsi lemak, dan tinggi garam. Akibatnya, menimbulkan tekanan darah tinggi dan penimbunan lemak di sekitar pembuluh darah dan jantung.
PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA ORANG YANG TERLALU KURUS LEBIH BERISIKO KEMATIAN
Banyak penelitian terbaru yang menunjukan bahwa penyakit kardiovaskuler juga dialami individu yang memiliki berat badan kurang bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan nilai IMT normal. Salah satunya penelitian di Bali yang menunjukan individu dengan berat badan kurang berisiko 3,6 kali lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan individu dengan berat badan normal.
Pada kasus penyakit arteri koroner, individu dengan berat badan kurang memiliki risiko kematian yang lebih awal dibandingkan berat badan normal dan lebih. Penelitian pada tahun 2013 menunjukan perempuan dengan penyakit arteri koroner mengalami peningkatan kematian dini sebesar dua kali lipat.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa individu dengan berat badan lebih dan tidak mengalami kenaikan berat badan, risikonya mengalami kematian arteri koroner menurun sebesar 64%. Sedangkan individu dengan berat badan kurang dan mengalami penurunan berat badan, justru risiko kematiannya akan meningkat sebanyak dua kali lipat.
KENAPA INDIVIDU DENGAN BERAT BADAN KURANG MASIH BISA TERJANGKIT PENYAKIT KARDIOVASKULER?
Berikut beberapa penyebab yang memungkinkan seseorang tetap berisiko mengalami kardiovaskuler dengan berat badan kurang:
1. PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
Merupakan penyakit bawaan sejak lahir yaitu ditandai dengan lemahnya fungsi jantung akibat terdapat gangguan pada dinding, katup, maupun pembuluh darah arteri jantung. Berdasarkan hasil penelitian, individu dengan penyakit jantung kongenital berat dan badan kurang meningkatkan risiko 12 kali untuk mengalami penyakit kardiovaskuler. Hal ini menunjukkan pengaruh penyakit jantung kongenital akan lebih besar individu yang memiliki berat badan kurang.
2. KURANG AKTIVITAS FISIK
Terdapat kecenderungan tidak beraktivitas fisik pada individu yang memiliki badan kurus atau berat badan rendah. Aktivitas fisik merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit kardiovaskuler dengan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler hingga 40%. Sebaliknya, kurang beraktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan lemak dalam darah yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler.
3. BERBADAN KURUS DENGAN POLA MAKAN TIDAK SEHAT
Sangat mudah untuk memiliki berat badan kurang dan memiliki kebiasaan makanan yang tidak sehat. Individu dengan badan kurus cenderung tidak khawatir untuk memakan makanan cepat saji dan tidak melakukan upaya untuk mengimbanginya. Padahal dengan berat badan yang termasuk kurang, kadar gula dan LDL darah masih dapat meningkat.
4. LEMAK DI SEKITAR PERUT
Hal ini dikenal juga sebagai obesitas sentral dan dapat dialami individu dengan berat badan kurang. Dibandingkan dengan akumulasi lemak yang menyebar, lemak di sekitar perut lebih berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskuler lebih dini dibandingkan obesitas biasa.
5. KURANGNYA KADAR SERUM HB
Salah satu kondisi yang menyebabkan penyakit jantung adalah kurang serum hemoglobin (Hb). Kondisi ini juga lebih besar pada orang mengalami berat badan kurang. Hal ini dibuktikan oleh penelitian pada tahun 2015 di Ethiopia yang menunjukan kadar Hb secara signifikan berpengaruh dengan gagal jantung dan kondisi serum Hb normal menurunkan risiko gagal jantung sebesar 23%.
Berat badan bukanlah penyebab satu-satunya terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler. Kondisi kesehatan tubuh serta keseimbangan asupan dan aktivitas fisik adalah hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah baik individu yang kekurangan berat badan, berat normal, ataupun kelebihan berat badan. ***